LPEI Siap Terbitkan Obligasi Rp 2,5 Triliun



JAKARTA. Pasar obligasi masih menjadi pilihan yang menarik bagi perusahaan untuk mencari dana. Tak terkecuali bagi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI). BUMN ini berencana menerbitkan obligasi pada Juli 2010 sebesar Rp 2,5 triliun.Dalam penerbitan obligasi ini, LPEI yang dikenal pula dengan Eximbank akan menerbitkan empat seri obligasi dengan tenor yang berbeda. Rinciannya, obligasi Seri A dengan tenor 1 tahun (370 hari), Seri B dengan tenor 3 tahun, Seri C dengan tenor 5 tahun, Seri D yang bertenor 7 tahun.Sayangnya, LPEI belum memastikan nilai dari masing-masing seri itu. "Yang jelas harus jangka panjang karena kami adalah bank plus, jadi struktur dana yang harus dimiliki adalah pendanaan menengah-panjang. Bagaimana detailnya, kami akan adakan public expose 9 Juni mendatang," ujar Direktur Utama LPEI, Arifin Indra, Kamis (3/6).Arifin menegaskan, hasil penjualan obligasi itu akan digunakan sebagai modal ekspansi perusahaannya dalam membiayai ekspor maupun impor. Obligasi ini diperkirakan akan mendapatkan pernyataan efektif dari Bapepam-LK pada 30 Juni 2010. Masa penawaran akan dilakukan secara bertahap pada tanggal 2 Juli, 5 Juli, dan 6 Juli 2010. Penjatahan akan dilakukan 7 juli 2010. Jika semuanya lancar, obligasi yang diberi nama Obligasi Indonesia Eximbank 2010 ini akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 12 Juli 2010.Penjamin emisi dalam penerbitan obligasi ini adalah PT Trimegah Securities Tbk, PT Indo Premier Securities, dan PT Bahana Securities. Selain sibuk menyiapkan penerbitan obligasi baru LPEI, bank yang dulu bernama Bank Ekspor Indonesia (BEI) ini sedang menyiapkan pelunasan dua obligasi senilai total Rp 400 miliar yang bakal jatuh tempo tahun ini. Yang pertama, Obligasi BEI II Tahun 2005 Seri B senilai Rp 200 miliar yang akan jatuh tempo 17 Juni 2010. Kedua, Obligasi BEI III Tahun 2006 Seri B yang jatuh tempo pada 28 September 2010 senilai Rp 200 miliar.Soal sumber dana untuk melunasi surat utang itu, Arifin menyebutkan, LPEI masih memiliki cadangan sekunder, yakni aset investasi jangka pendek senilai Rp 3 triliun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Test Test