KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (LPEM FEB UI) memperkirakan adanya lonjakan inflasi yang cukup tinggi pada bulan Mei 2021. Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky meramal, inflasi pada bulan lalu bisa berada di kisaran 0,25% mom hingga 0,30% mom. “Inflasi akan melonjak cukup tinggi dan bisa naik hampir 2 kali lipat dari inflasi April 2021 yang sebesar 0,13% mom. Pun dengan inflasi tahunan, akan berada di kisaran 1,5% yoy hingga 1,7% yoy,” ujar Riefky kepada Kontan.co.id, Senin (31/5).
Baca Juga: Ekonom BCA perkirakan inflasi Mei 2021 sebesar 0,29% mom Riefky lalu menjelaskan, peningkatan inflasi pada Mei 2021 didorong adanya momen Lebaran yang mengerek beberapa kelompok harga seperti transportasi, kelompok makanan, dan emas. Terperinci, kelompok transportasi antarkota diperkirakan masih meningkat meski ada pelarangan mudik oleh pemerintah untuk menekan angka laju penularan Covid-19. Kemudian kelompok makanan juga meningkat seperti contohnya komoditas daging ayam ras, dan daging sapi. Meski, dalam kelompok ini ada beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga (deflasi) sehingga menghambat laju inflasi seperti cabai merah karena masih musim panen dan produk hortikultura. Kemudian, peningkatan inflasi pada bulan Mei 2021 juga bisa diartikan adanya peningkatan daya beli secara struktural yang dipengaruhi oleh momen lebaran dan adanya tunjangan hari raya (THR). Sayangnya, perbaikan daya beli ini sepertinya masih belum permanen alias hanya sesaat saja karena momentum tersebut. Pasalnya, dampak Covid-19 masih ada dan belum ada perbaikan yang signifikan bagi daya beli masyarakat. Baca Juga: Ada momen Lebaran, Bank Permata perkirakan inflasi Mei 2021 sebesar 0,31% mom