KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat (LPEM) Universitas Indonesia menilai Bank Indonesia (BI) perlu tetap menahan suku bunga acuan pada Maret ini. Kepala Penelitian Makroekonomi dan Finansial LPEM UI Febrio Kacaribu, dalam Seri Analisis Makroekonomi yang diterima Kontan.co.id, Rabu (20/3), menjelaskan, BI sebaiknya menahan suku bunga sampai perbaikan defisit transaksi berjalan mulai terlihat menjanjikan. "Surplus neraca perdagangan di bulan Februari 2019, yang tercatat sebagai nilai tertinggi sejak September 2018, akan membawa dampak positif pada upaya meningkatkan kinerja transaksi berjalan," ujar dia.
Kendati begitu, LPEM UI melihat tantangan ke depan masih cukup besar. Ini utamanya terkait dengan tren perlambatan ekonomi global yang akan berdampak pada jatuhnya harga komoditas. Harga komoditas yang melandai akan memengaruhi kinerja neraca perdagangan Indonesia ke depan. Itu sebabnya, BI masih perlu terus memantau dan memastikan defisit neraca transaksi berjalan tetap mengarah pada target yaitu 2,5% terhadap PDB di tahun ini. Pasalnya, transaksi berjalan mencapai defisit hingga 3,57% terhadap PDB pada kuartal IV 2018 lalu, yang merupakan rasio terburuk neraca transaksi berjalan sejak 2014.