LPJK dorong swasta investasi proyek infrastruktur



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Investasi swasta di bidang infrastruktur masih minim. Hingga akhir tahun diperkirakan kontribusinya tak sampai 20%.

"Kita masih evaluasi nilainya, sementara hingga saat ini diperkirakan masih di bawah 20%," kata Danis Sumadilaga Plt Ditjen Bina Konstruksi Kementerian PUPR kepada Kontan.co.id, Kamis (9/11) di JCC Senayan, Jakarta.

Padahal hingga 2019, kontribusi swasta ditargetkan mencapai 32% dalam bidang infrastruktur. Sementara APBN dialokasikan 42%, dan sisanya berasal dari BUMN.

"Karena memang pembangunan infrastruktur tak bisa hanya mengandalkan APBN, kita memang akan dorong investasi swasta melalui beberapa skema," lanjut Danis.

Sementara itu Ketua Lembaga Penyedia Jasa Konstruksi (LPJK) Nasional Ruslan Rivai mengatakan akan turut berupaya mendorong investasi swasta tersebut.

Ia mencontohkan salah satunya ia mencontohkan bagaimana Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional Indonesia (Gapensi) bisa ambil peran.

"Yang kami dorong itu salah satunya melalui Gapensi, dia ada punya 250 kantor Kab/Kota. Kalau direvaluasi asetnya nilainya capai Rp 3 triliiun kalau memang itu bisa dijadikan agunan, Gapensi bisa ikut KPBU," jelas Ruslan.

Ruslan menambahkan, potensi para penyedia jasa konstruksi ini sebenarnya cukup besar, lantaran banyak pemainnya. Di Indonesia dia memperkirakan ada 147 ribu kontraktor.

"Dari 147 ribu itu kebanyakan memang kontraktor kecil, kemampuannya di batas 1 paket pekerjaan cuma sampai Rp 2,5 miliar. Sementara kontraktor besar ada 1600an yang kemampuannya bisa sampai Rp 250 miliar," sambung Ruslan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto