LPKR dirumorkan jual RS Siloam



JAKARTA. Ada kabar terbaru menghinggapi PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR). Sumber anonim yang dikutip Bloomberg (16/5), menuturkan, emiten properti ini berniat menjual kepemilikan sahamnya di Siloam Hospitals Group.

Sumber tersebut membocorkan, LPKR menunjuk telah Bank of America Corp. sebagai penasihat keuangan rencana penjualan itu. Paling tidak LPKR akan menjual sedikit kepemilikan sahamnya. Saat ini LPKR menjadi pemilik penuh Siloam.

Namun, manajemen LPKR mengaku belum mengetahui kabar ini. “Saya belum mendengar soal informasi tersebut. Saya belum bisa berkomentar,” kata Sekretaris Perusahaan LPKR, Danang Kemayan Jati, kepada KONTAN, Kamis (17/5).


Padahal, LPKR sejauh ini masih merencanakan membangun tujuh hingga delapan rumah sakit (RS) pada tahun ini. Sehingga, hingga akhir tahun nanti, LPKR akan memiliki 14 hingga 15 unit RS. Satu unit RS baru saja dibuka di Manado, Sulawesi Utara. Sementara, pembangunan RS lain masih dalam tahap penyelesaian.

Asal tahu saja, LPKR sepanjang tahun ini mengalokasikan porsi terbesar dari belanja modal alias capital expenditure (capex) untuk mengembangkan bisnis RS. LPKR menyiapakan capex tahun ini sebesar US$ 400 juta, dan sekitar US$ 150 juta atau 37,5% dari total capex itu untuk membangun RS. Manajemen LPKR pernah menuturkan, RS akan menjadi penggerak dari pendapatan berulang (recurring income) LPKR di tahun ini.

Dari target pendapatan sebesar Rp 6 triliun di tahun 2012, sebesar 50% diproyeksikan berasal dari pendapatan berulang. Selain dari bisnis RS, kontribusi pendapatan berulang LPKR juga berasal dari kontribusi residensial, hotel, asset management dan mal.

Sekadar gambaran, tahun lalu, LPKR membukukan pendapatan senilai Rp 4,19 triliun atau naik 34% year on year (yoy). Pendapatan recurring income menyumbang 51% dari total pendapatan, yakni sebesar Rp 2,15 triliun

Dari total pendapatan LPKR di 2011, divisi rumah sakit berkontribusi senilai Rp 1,28 triliun. Penyumbang terbesar tetap divisi residensial, yakni sebesar Rp 2,04 triliun.

Antony Yunus, Analis Maybank Kim Eng Holdings Ltd. dalam laporan risetnya yang terbit bulan Maret, menjelaskan, aset RS milik LPKR senilai Rp 5,2 triliun. Pada perdagangan Rabu kemarin (16/5), harga LPKR ditutup melorot 5% menjadi Rp 760 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can