LPKR kejar target di semester II



JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) akan menggenjot kinerja di semester II tahun ini. Pasalnya, kinerja LPKR di semester pertama masih jauh dari target. Marketing sales LPKR per Juni 2014 Rp 1,6 triliun baru memenuhi sekitar 34% dari target marketing sales akhir tahun Rp 4,7 triliun.

Oleh karena itu, LPKR telah menyiapkan berbagai proyek yang akan diluncurkan semester kedua tahun ini. Proyek-proyek tersebut antara lain apartemen Holland Village fase kedua yang rencananya diluncurkan bulan Oktober 2014. LPKR juga berencana meluncurkan apartemen Kemang Antasari pada bulan November-Desember 2014, Apartemen Orange County di Lippo Cikarang pada bulan November - Desember 2014 dan gedung kantor Lippo Thamrin fase kedua pada bulan Desember mendatang.

Sebelumnya, tahun ini LPKR juga sudah meluncurkan sejumlah proyek seperti Apartemen St. Moritz Panakukang di Makassar yang sudah terjual Rp 213 miliar (75%), Apartemen Embarcadero di Bintaro yang ditawarkan yang terjual Rp 324 miliar (83%), gedung kantor Holland Village fase pertama terjual Rp 362 miliar (78%), Hillcreast & Fairview di Lippo Village Tangerang terjual Rp 707 miliar (Hillcreast 87,5% & Fairview 100%), dan Rumah Sakit Siloam Purwakarta degan kapasitas 203 tempat tidur.


Rumah sakit merupakan salah satu sumber pendapatan berulang LPKR. Sedikitnya, LPKR mempunya 17 Rumah Sakit dengan kapasitas tempat tidur lebih dari 3.900 di bawah jaringan Siloam Hospitals dan 23 Rumah Sakit dalam masa pengembangan. Rumah sakit yang kini sedang dikembangkan LPKR antara lain Rumah Sakit Siloam Medan dan Rumah Sakit Siloam Kupang.

Selain itu, LPKR mengandalkan pendapatan berulang dari mal dan hotel. Mal yang dikelola LPKR ada 36, sedangkan 14 lainnya sedang dalam pengembangan. Mal-mal baru yang masih dalam masa pengembangan antara lain Lippo Mall Jogja dan Lippo Plaza Mampang.

LPKR juga mengelola 8 hotel dengan total kamar 1.663. "Sebanyak 10 hotel kelas atas dan 40 hotel kelas menengah masih dalam masa pengembangan," ungkap Ketut Budi Wijaya, Presiden Direktur LPKR dalam keterbukaannya kepada Bursa Efek Indonesia, Jumat (12/9).

Salah satu strategi LPKR dalam mengejar pertumbuhan adalah dengan meningkatkan penjualan produk properti dengan memanfaatkan permintaan pasar yang tinggi. LPKR juga memberikan beragam pilihan produk pada berbagai rentang harga sehingga dapat menjangkai berbagai segmen pasar. LPKR juga terus meningkatkan nilai landbank melalui berbagai pengembangan infrastruktur baru serta produk-produk residensial dan komersial berkualitas tinggi.

LPKR menargetkan pendapatan rata-rata per tahun Compound Annual Growth Rate (CAGR) sebesar 39% selama tahun 2010 - 2014 dengan EBITDA  46% dan laba bersih 52%.

Tahun ini, LPKR menargetkan pendapatan Rp 11,55 triliun atau tumbuh 73,42% dari tahun lalu Rp 6,66 triliun dan laba bersih Rp 2,8 triliun atau tumbuh 128% dari tahun lalu Rp 1,28 triliun. Per Juni 2014, LPKR mempertahankan debt to equity ratio (DER) sebesar 0,5 kali.

Analis Mandiri Sekuritas, Liliana S Bambang dalam riset tanggal 8 September 2014 optimis LPKR dapat mengejar marketing sales di semester II-2014. Pasalnya, LPKR mempunyai sejumlah proyek yang masih berada di pipeline. Salah satunya, LPKR menargetkan penjualan dalam jumlah besar dari Orange County sebesar Rp 1,3 triliun di semester kedua ini. Kemudian perusahaan juga menargetkan marketing sales Rp 250 miliar dari Holland Village dan Rp 300 miliar dari Lippo Thamrin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie