LPKR menaikkan patokan hedging utang



JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) mencari cara untuk menekan risiko fluktuasi nilai tukar atas utang dalam valuta asing. Cara yang ditempuh LPKR adalah memperlebar patokan fasilitas lindung nilai alias hedging untuk seluruh obligasi dollar LPKR.Patokan hedging sebelumnya Rp 11.500 dan kini menjadi Rp 12.500 per dollar AS. "Pelemahan nilai tukar rupiah yang lebih lama dari perkiraan awal membuat kami mencegah risiko dengan memperluas hedging," jelas Ketut Budi Wijaya, Direktur Utama LPKR, Selasa (8/10).Sebagai gambaran, kemarin, nilai tukar rupiah kembali melemah di level Rp 11.538 per dollar. Awal tahun 2013, nilai rupiah di kisaran Rp 9.600-Rp 9.800 per dollar AS.Dengan patokan fasilitas hedging yang baru tersebut, kata Ketut, nilai pokok obligasi dollar LPKR sudah terlindungi dari fluktuasi nilai tukar hingga jatuh tempo.Sebagai catatan, sejak 2010 LPKR mulai hedging seluruh obligasi dollar yang diterbitkan. Terakhir, LPKR menyepakati perjanjian non deliverable USD Call Spread Option dengan Deutsce Bank, cabang Singapura di kisaran Rp 9.500-Rp 11.500 per dollar.Berdasarkan laporan keuangan semester I-2013, LPKR menanggung beban utang obligasi senilai Rp 6,27 triliun, yang akan jatuh tempo lebih dari lima tahun lagi. Sementara, total kewajiban LPKR di semester I-2013 melonjak 52,20% year on year (yoy) ke posisi Rp 15,54 triliun.Utang terbaru LPKR terbit 14 Januari 2013, saat anak usahanya, Theta Capital Pte Ltd, merilis obligasi valas senilai US$ 130 juta. Obligasi itu berkupon 6,125% per tahun.Menanggapi aksi LPKR tersebut, analis Bahana Securities, Salman Fajari Alamsyah berpendapat, perluasan patokan fasilitas hedging akan berdampak positif, karena untuk mengurangi risiko dalam jangka panjang. "Paling tidak, upaya ini meminimalisir LPKR dari fluktuasi nilai tukar yang besar, dalam jangka panjang. Ini juga positif untuk bond holder," jelas Salman.Namun, kata Salman,  beban bunga obligasi LPKR masih tinggi. Ia memperkirakan, pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa bulan belakangan ini akan berdampak bagi kinerja LPKR pada kuartal IV-2013 ini.Beruntung, tekanan lain seperti kebijakan rasio loan to value (LTV) kredit properti tidak akan berdampak besar terhadap LPKR. Sebab, emiten ini memiliki porsi pendapatan berkelanjutan yang besar, terutama dari bisnis rumahsakit.Salman menargetkan, pendapatan LPKR tahun ini akan naik 7,1% menjadi Rp 6,63 triliun dan laba bersih tumbuh 13,3% ke Rp 1,2 triliun. Dia merekomendasikan buy saham LPKR dengan target harga Rp 1.450 per saham. Kemarin harga LPKR naik 0,98% menjadi Rp 1.030 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Yuwono Triatmodjo