LPKR menawarkan tukar obligasi US$ 395 juta



JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk menawarkan penukaran obligasi senilai US$ 395,61 juta. Obligasi tersebut adalah obligasi yang akan jatuh tempo pada tahun 2015 dengan kupon 9%.

Emiten berkode LPKR ini akan menawarkan pemegang obligasi untuk menukar obligasi tersebut dengan obligasi senior baru dalam denominasi dollar AS yang jatuh tempo 2020. Lippo akan mengumumkan kupon obligasi 2020 pada 22 Oktober 2012.

“Pastinya kupon yang kami tawarkan menarik angkanya, cuma saat ini belum bisa kami sampaikan karena masih ditawarkan pada investor, “ujar Danang Kemayan Jati, Vice President Head of Corporate Communication Lippo Karawaci ke KONTAN.


Jika pemegang obligasi setuju maka mereka harus menyampaikan sebelum pukul 09.00 waktu London pada 5 November 2012. Sedangkan rapat pemegang obligasi akan dilakukan pada pukul 09.00 waktu London, 17 November 2012. Dan pembayaran pada 14 November 2012.

Danang menjelaskan, penukaran obligasi ini dimaksudkan untuk memperpanjang dan memperkuat debt maturity profile Lippo Karawaci. “Yah supaya lebih panjang dan lebih kuat napas kami, kan dari 2015 ditukar ke 2020," tegas Danang, Kamis (18/10).

Pada hajatan kali ini manajemen telah menunjuk, Deutsche Bank yang bertindak sebagai lead dealer manager. Selain itu, mereka juga menunjuk joint dealer managers Bank of America Merrill Lynch, Credit Suisse dan Citi.

Menurut Head of Debt Capital Market PT Trimegah Securities Trimegah, Herdi Ranuwibowo mengatakan, langkah Lippo Karawaci menukar obligasi 2015 menjadi 2020 sangat tepat, karena kupon 9% terlalu tinggi. Apalagi, saat ini tren suku bunga dollar AS sedang rendah.

Tenor yang makin panjang, menurut Herdi, juga akan mengamankan likuiditas perusahaan itu. Dia juga memperkirakan, kupon obligasi baru tersebut akan lebih rendah yaitu sekitar 7 %. “Namun, bisa saja bunga tetap 9%, namun tenornya lebih panjang,“ tambah Herdi.

Dia juga yakin, investor masih akan berminat menukar obligasi Lippo Karawaci, mengingat outlook perusahaan itu masih cukup bagus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Avanty Nurdiana