LPKR meraup Rp 2,4 triliun dari Meikarta



KONTAN.CO.ID - Mega proyek Meikarta sepertinya bakal menjadi pundi-pundi pendapatan baru PT Lippo Karawci Tbk (LPKR). Terlepas dari kontroversi yang ada, nyatanya proyek itu laris manis di pasar.

Ketut Budiwijaya, Presiden Direktur LPKR mengatakan, perusahaan telah meraup marketing sales Rp 2,4 triliun dari Meikarta. Sudah lebih dari 100.000 unit apartemen terjual.

Padahal, jika dilihat lebih jauh, proyek ini belum genap enam bulan diluncurkan ke pasar. Soft launching -nya baru dilakukan pada Mei lalu. Sementara, grand opening atas proyek ambisius tersebut baru dilakukan bulan ini.


Dua tahun kebelakang merupakan tahun penuh tantangan bagi industri properti. "Namun, tahun ini kami antusias dan optimis atas prospek bisnis properti kami dengan adanya Meikarta," ujar Ketut dalam keterangan resminya, Jumat (25/8).

Meikarta merupakan proyek senilai Rp 278 triliun, proyek terbesar yang pernah dikerjakan Lippo Group selama 67 tahun berdirinya kelompok usaha ini.

Proyek Meikarta sudah mulai dirancang sejak lama. Pembangunan Meikarta seluas 22 juta meter persegi (m2) sebagai tahap pertama sudah di rancang sejak 2014. Pekerjaan fisik sudah dimulai sejak Januari 2016 dengan dibangunnya sekaligus sampai seratus gedung cakar langit masing masing 35 sampai 46 lantai.

Bukan hanya fasilitas yang lengkap didalamnya, tapi Meikarta juga bakal dikelilingi oleh sejumlah infrastruktur penting seperti kereta cepat Jakarta-Bekasi-Cikarang-Bandung, Pelabuhan Patimban, Bandara Internasional Kertajati, Light Rail Transport (LRT) Cawang-Bekasi Timur-Cikarang, Automated People Mover (Monorel) yang menghubungkan tujuh kota baru di sekitar Meikarta, serta Jalan Layang Tol Jakarta-Cikampek.

"Nilai strategis MEIKARTA akan meningkat dengan dibangunnya beberapa proyek infrastruktur penting di kawasan ini," pungkas Ketut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia