JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) kembali berekspansi. Anak usaha Grup Lippo ini telah melakukan akuisisi sebuah rumah sakit di Jambi dengan investasi sebesar US$ 18 juta. Akuisisi ini akan memperluas jaringan rumah sakit yang dimiliki LKPR."Dana investasi ini menggunakan kas internal perusahaan," kata Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya dalam rilisnya. Di rumah sakit tersebut, LKPR memperoleh 83% kepemilikan saham dan berhak mengendalikan rumah sakit swasta tersebut. LPKR pun bermaksud melakukan investasi, yang mencakup peralatan mutakhir seperti 1.5 Tesla MRI, 64-slice CT-Scan, Cath-Lab dan mesin Ultrasound 4D yang baru.Ketut Budi Wijaya melihat tujuan akuisisi ini adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat yang saat ini mencari layanan kesehatan dengan melintasi Selat Malaka menuju Singapura.Nantinya, LPKR akan melakukan perombakan dan peningkatan terhadap rumah sakit tersebut. Rencananya, mulai Januari 2011 mendatang, rumah sakit itu akan diperkenalkan kepada pasar di bawah nama dan manajemen Siloam Hospitals. Dengan adanya akuisisi terhadap rumah sakit baru ini, LPKR mengharapkan kenaikan pendapatan pada tahun 2011 sebesar 5%. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelima dalam jaringan Siloam Hospitals. Selain akuisisi ini, LPKR juga sedang dalam tahap pengakuisisian rumah sakit lainnya. Perusahaan menargetkan dalam waktu satu bulan ke depan, akuisisi ini akan selesai. Selain itu, guna meningkatkan pendapatannya dari sektor rumah sakit, LPKR sedang juga tengah dalam tahap persiapan terakhir untuk pembukaan rumah sakit The MRCCC Cancer Hospital (Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center) pada pertengahan Desember 2010. LPKR menargetkan bisa menutup tahun ini dengan menambah tiga rumah sakit. Sehingga, total rumah sakit yang dimiliki perusahaan menjadi tujuh rumah sakit. Pendapatan rumah sakit pada tahun 2011 diharapkan akan meningkat lebih dari 35%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
LPKR tuntaskan akuisisi RS di Jambi senilai US$ 18 juta
JAKARTA. PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR) kembali berekspansi. Anak usaha Grup Lippo ini telah melakukan akuisisi sebuah rumah sakit di Jambi dengan investasi sebesar US$ 18 juta. Akuisisi ini akan memperluas jaringan rumah sakit yang dimiliki LKPR."Dana investasi ini menggunakan kas internal perusahaan," kata Presiden Direktur LPKR, Ketut Budi Wijaya dalam rilisnya. Di rumah sakit tersebut, LKPR memperoleh 83% kepemilikan saham dan berhak mengendalikan rumah sakit swasta tersebut. LPKR pun bermaksud melakukan investasi, yang mencakup peralatan mutakhir seperti 1.5 Tesla MRI, 64-slice CT-Scan, Cath-Lab dan mesin Ultrasound 4D yang baru.Ketut Budi Wijaya melihat tujuan akuisisi ini adalah untuk melayani kebutuhan masyarakat yang saat ini mencari layanan kesehatan dengan melintasi Selat Malaka menuju Singapura.Nantinya, LPKR akan melakukan perombakan dan peningkatan terhadap rumah sakit tersebut. Rencananya, mulai Januari 2011 mendatang, rumah sakit itu akan diperkenalkan kepada pasar di bawah nama dan manajemen Siloam Hospitals. Dengan adanya akuisisi terhadap rumah sakit baru ini, LPKR mengharapkan kenaikan pendapatan pada tahun 2011 sebesar 5%. Rumah sakit ini merupakan rumah sakit kelima dalam jaringan Siloam Hospitals. Selain akuisisi ini, LPKR juga sedang dalam tahap pengakuisisian rumah sakit lainnya. Perusahaan menargetkan dalam waktu satu bulan ke depan, akuisisi ini akan selesai. Selain itu, guna meningkatkan pendapatannya dari sektor rumah sakit, LPKR sedang juga tengah dalam tahap persiapan terakhir untuk pembukaan rumah sakit The MRCCC Cancer Hospital (Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center) pada pertengahan Desember 2010. LPKR menargetkan bisa menutup tahun ini dengan menambah tiga rumah sakit. Sehingga, total rumah sakit yang dimiliki perusahaan menjadi tujuh rumah sakit. Pendapatan rumah sakit pada tahun 2011 diharapkan akan meningkat lebih dari 35%.Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News