LPPF siapkan capex senilai Rp 450 miliar



JAKARTA. Menghadapi tahun 2016, PT Matahari Department Store Tbk (LPPF) menyiapkan belanja modal alias capital expenditure (capex) sebesar Rp 450 miliar yang berasal dari kas internal. Capex itu akan digunakan untuk membuka enam sampai delapan gerai baru.

Chief Financial Officer LPPF Richard Gibson mengatakan, besaran belanja modal itu tak jauh berbeda dibanding realisasi tahun lalu yang sebesar Rp 500 miliar. Dengan dana capex di 2015, perseroan membuka 11 gerai baru. Alhasil, jumlah gerai LPPF di akhir 2015 lalu mencapai 142.

"Tahun lalu, kami sudah melakukan banyak ekspansi gerai, sehingga, tahun ini pembukaan gerai akan lebih sedikit dari tahun lalu. Tetapi kami tetap melihat peluang-peluang lain untuk ekspansi," ujar Richard, Kamis (26/5).


Ia memaparkan, setiap gerai baru Matahari yang diluncurkan memiliki nilai investasi yang bervariasi, antara Rp 30 miliar hingga Rp 40 miliar.

Sepanjang tahun ini, LPPF sudah membuka tiga gerai baru. Gerai-gerai tersebut di antaranya dibuka di Metropolitan Mall Cileungsi, Bogor, dengan area belanja seluas 7.000 meter persegi. Menyusul gerai kedua di Lippo Plaza, Jambi yang menempati area belanja hampir 5.000 meter persegi.

Sementara, yang terbaru, perseroan membuka jaringannya di Tanjungpinang City Center. Dengan demikian, sampai saat ini, perseroan sudah memiliki 145 gerai. LPPF optimistis tahun ini bisa meraih pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sebesar dua digit.

Apalagi, LPPF akan mendapat berkah tambahan dari momentum Hari Raya Idul Fitri yang sebentar lagi terjadi.

Sekretaris Perusahaan LPPF Miranti Hadisusilo mengatakan, saat Lebaran penjualan LPPF bisa melonjak drastis. Bahkan mencapai 40% terhadap penjualan perseroan. "Sehingga kinerja di semester II-2016 diharapkan bisa lebih baik," imbuhnya.

Pada kuartal I-2016, total penjualan kotor LPPF mencapai sekitar Rp 3,2 triliun atau naik 13,2% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu. Perseroan membukukan same store sales growth (SSSG) sebesar 9,4%. Sementara, laba bersih LPPF pada periode itu naik 31,8% mencapai Rp 244 miliar.

Di sisi lain, perseroan juga mengalokasikan 70% dari laba bersih tahun 2015 setara Rp 1,25 triliun sebagai dividen tunai. Dividen yang dibagikan itu setara dengan Rp 427,3 per saham. Jika dibandingkan dengan harga saham LPPF saat ini sekitar Rp 18.600 per saham, maka dividen yield sekitar 2,29%.

Dengan alokasi dividen sebesar itu, LPPF merupakan emiten ritel yang membagikan dividen dengan jumlah paling besar. Dividen tersebut akan dibayarkan kepada pemegang saham pada 29 Juni 2016 mendatang.

Sementara sisa laba bersih sebesar Rp 534 miliar akan dibukukan sebagai laba ditahan perseroan. "Pertumbuhan kinerja kami masih baik, sehingga kami berupaya menjaga komitmen untuk meningkatkan return pemegang saham," ujar Michael Remsen,

Wakil Presiden Direktur dan CEO LPPF. Sebagai informasi, sepanjang tahun lalu, laba bersih LPPF mencapai Rp 1,78 triliun atau naik 25,5% dibandingkan tahun 2014. Hal ini karena pendapatan perseroan naik 10,8% menjadi Rp 16 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie