JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mendorong industri perbankan lebih selektif menyalurkan kredit valas. Sebab, tahun depan diprediksi risiko fluktuasi valas masih tinggi. Analis Industri Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Ahmad Subhan mengatakan, sektor batubara merupakan penyebab utama dari kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) valas. "Hal ini karena mayoritas sumber NPL valas berasal dari sektor pertambangan," paparnya, Jumat (23/12). Saat ini, menurut Ahmad, sektor pertambangan masih menjadi perhatian utama untuk sumber NPL kredit valas. Selain itu, LPS juga mencermati beberapa sektor industri yang memiliki kandungan impor tinggi.
LPS: Bank harus selektif salurkan kredit valas
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mendorong industri perbankan lebih selektif menyalurkan kredit valas. Sebab, tahun depan diprediksi risiko fluktuasi valas masih tinggi. Analis Industri Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) Ahmad Subhan mengatakan, sektor batubara merupakan penyebab utama dari kredit bermasalah alias non performing loan (NPL) valas. "Hal ini karena mayoritas sumber NPL valas berasal dari sektor pertambangan," paparnya, Jumat (23/12). Saat ini, menurut Ahmad, sektor pertambangan masih menjadi perhatian utama untuk sumber NPL kredit valas. Selain itu, LPS juga mencermati beberapa sektor industri yang memiliki kandungan impor tinggi.