JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut, masih tingginya tren kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) terutama karena kondisi ekonomi yang belum pulih. Debitur besar biasanya melihat kondisi ekonomi dulu sebelum memutuskan untuk mencairkan kredit. Menurut Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, Dody Arifianto, tingginya kredit menganggur ini terutama dipicu kredit investasi dan modal kerja. “Biasanya ketika persetujuan kredit, nasabah diberi pilihan apakah akan langsung mencairkan kredit atau menunda,” ujar Dody, Rabu (7/12). Beberapa pertimbangan debitur besar sebelum memutuskan mencairkan langsung kredit atau tidak yakni kebutuhan dan cash flow yang ada. Dody memproyeksi, dengan ekonomi tahun depan yang diproyeksi membaik bisa mengurangi undisbursed loan perbankan.
LPS: Ekonomi lesu picu lonjakan kredit nganggur
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menyebut, masih tingginya tren kredit yang belum ditarik (undisbursed loan) terutama karena kondisi ekonomi yang belum pulih. Debitur besar biasanya melihat kondisi ekonomi dulu sebelum memutuskan untuk mencairkan kredit. Menurut Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS, Dody Arifianto, tingginya kredit menganggur ini terutama dipicu kredit investasi dan modal kerja. “Biasanya ketika persetujuan kredit, nasabah diberi pilihan apakah akan langsung mencairkan kredit atau menunda,” ujar Dody, Rabu (7/12). Beberapa pertimbangan debitur besar sebelum memutuskan mencairkan langsung kredit atau tidak yakni kebutuhan dan cash flow yang ada. Dody memproyeksi, dengan ekonomi tahun depan yang diproyeksi membaik bisa mengurangi undisbursed loan perbankan.