JAKARTA. Rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan akan mulai naik tahun 2017. Doddy Arieffianto, Direktur Group Risiko Perbankan dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi, perbankan akan mencatat kenaikan NIM tahun depan, karena penurunan bunga kredit tak akan sebesar penurunan bunga deposito. “Rasio NIM akan terjaga pada level 5,3%-5,5% tahun depan,” katanya, Jumat (16/12). Asumsinya, meskipun beban bunga sudah turun, namun bank tak akan memangkas bunga kredit karena untuk meng-cover pengeluaran biaya akibat dari kenaikan rasio kredit bermasalah. Ujungnya, pendapatan bunga masih akan naik. Adapun, rata-rata rasio NIM perbankan tercatat sebesar 5,65% per September 2016. Kelompok bank BUMN mencatat NIM sebesar 6,40%, bank swasta mencatat NIM sebesar 5,31%, bank swasta non devisa mencatat NIM 3,79%, BPD mencatat NIM sebesar 6,97%, bank campuran mencatat NIM sebesar 3,64%, dan bank asing mencatat NIM 3,89%.
LPS hitung NIM perbankan 2017 meningkat
JAKARTA. Rasio margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) perbankan akan mulai naik tahun 2017. Doddy Arieffianto, Direktur Group Risiko Perbankan dan Sistem Keuangan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memprediksi, perbankan akan mencatat kenaikan NIM tahun depan, karena penurunan bunga kredit tak akan sebesar penurunan bunga deposito. “Rasio NIM akan terjaga pada level 5,3%-5,5% tahun depan,” katanya, Jumat (16/12). Asumsinya, meskipun beban bunga sudah turun, namun bank tak akan memangkas bunga kredit karena untuk meng-cover pengeluaran biaya akibat dari kenaikan rasio kredit bermasalah. Ujungnya, pendapatan bunga masih akan naik. Adapun, rata-rata rasio NIM perbankan tercatat sebesar 5,65% per September 2016. Kelompok bank BUMN mencatat NIM sebesar 6,40%, bank swasta mencatat NIM sebesar 5,31%, bank swasta non devisa mencatat NIM 3,79%, BPD mencatat NIM sebesar 6,97%, bank campuran mencatat NIM sebesar 3,64%, dan bank asing mencatat NIM 3,89%.