JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan ada pelonggaran likuiditas setelah Pemilihan Umum Presiden (Pilpers) 9 Juli 2014. Kartika Wirjoatmodjo, Kepala Eksekutif LPS, mengatakan, pihaknya menunggu kondisi likuiditas setelah Pilpers, sebelum memutuskan kenaikan suku bunga simpanan atau LPS rate."Saat ini, likuiditas memang ketat, tapi setelah Pilpers kemungkinan akan ada dana asing akan mulai masuk kembali," kata Kartiko. Nah, jika likuiditas dapat melonggar, maka suku bunga simpanan diharapkan turun, karena bank dapat menghimpun dana lebih besar."Kenaikan bunga LPS rate kedepan itu tergantung kondisi bunga pasar," tambah Kartiko. Misalnya, jika bunga bank terus naik, maka LPS rate menaikan bunga LPS rate. Namun, jika likuiditas longgar kemudian bank menurunkan bunga simpanan, maka LPS akan mengikuti kondisi tersebut. Di bulan ini, LPS sudah menaikkan bunga penjaminan sebesar 25 basis poin menjadi 7,75%Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
LPS: Likuiditas bakal longgar pasca pilpers
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memproyeksikan ada pelonggaran likuiditas setelah Pemilihan Umum Presiden (Pilpers) 9 Juli 2014. Kartika Wirjoatmodjo, Kepala Eksekutif LPS, mengatakan, pihaknya menunggu kondisi likuiditas setelah Pilpers, sebelum memutuskan kenaikan suku bunga simpanan atau LPS rate."Saat ini, likuiditas memang ketat, tapi setelah Pilpers kemungkinan akan ada dana asing akan mulai masuk kembali," kata Kartiko. Nah, jika likuiditas dapat melonggar, maka suku bunga simpanan diharapkan turun, karena bank dapat menghimpun dana lebih besar."Kenaikan bunga LPS rate kedepan itu tergantung kondisi bunga pasar," tambah Kartiko. Misalnya, jika bunga bank terus naik, maka LPS rate menaikan bunga LPS rate. Namun, jika likuiditas longgar kemudian bank menurunkan bunga simpanan, maka LPS akan mengikuti kondisi tersebut. Di bulan ini, LPS sudah menaikkan bunga penjaminan sebesar 25 basis poin menjadi 7,75%Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News