KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan berbagai negara di dunia tengah menghadapi dinamika situasi Pandemi COVID-19, namun demikian sinyal pemulihan ekonomi mulai menunjukkan perbaikan yang signifikan. Didik Madiyono Anggota Dewan Komisioner LPS menyampaikan optimismenya terhadap pemulihan ekonomi di tahun 2021 dan 2022. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2021 kemungkinan besar sudah positif secara year-on-year. Hal ini tampak dari membaiknya berbagai indikator ekonomi riil seperti PMI Manufaktur, survei keyakinan konsumen, survei kegiatan dunia usaha, pertumbuhan penjualan ritel, dan penjualan kendaraan bermotor," ujar Didik dalam pernyataan tertulis pada Rabu (30/6). Lanjut ia, meskipun data-data ini posisinya masih sebelum peningkatan kasus positif Covid-19 pasca arus mudik dan arus balik Lebaran, peningkatan kasus positif ini terjadi di dua minggu terakhir bulan Juni sehingga baru akan berpengaruh pada pertumbuhan di kuartal ketiga. Sedangkan pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua relatif terbatas. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi di atas 4% masih mungkin tercapai di tahun 2021.
LPS melihat pertumbuhan ekonomi sebesar 4% masih mungkin tercapai pada tahun 2021
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan berbagai negara di dunia tengah menghadapi dinamika situasi Pandemi COVID-19, namun demikian sinyal pemulihan ekonomi mulai menunjukkan perbaikan yang signifikan. Didik Madiyono Anggota Dewan Komisioner LPS menyampaikan optimismenya terhadap pemulihan ekonomi di tahun 2021 dan 2022. “Pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal kedua tahun 2021 kemungkinan besar sudah positif secara year-on-year. Hal ini tampak dari membaiknya berbagai indikator ekonomi riil seperti PMI Manufaktur, survei keyakinan konsumen, survei kegiatan dunia usaha, pertumbuhan penjualan ritel, dan penjualan kendaraan bermotor," ujar Didik dalam pernyataan tertulis pada Rabu (30/6). Lanjut ia, meskipun data-data ini posisinya masih sebelum peningkatan kasus positif Covid-19 pasca arus mudik dan arus balik Lebaran, peningkatan kasus positif ini terjadi di dua minggu terakhir bulan Juni sehingga baru akan berpengaruh pada pertumbuhan di kuartal ketiga. Sedangkan pengaruhnya pada pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua relatif terbatas. Oleh sebab itu, pertumbuhan ekonomi di atas 4% masih mungkin tercapai di tahun 2021.