JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengimbau kepada industri perbankan untuk melakukan aksi merger, termasuk juga Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS, Salusra Satria menyatakan, hal tersebut dilakukan dalam rangka mitigasi risiko, meningkatkan kesehatan dan memperkuat daya saing. "Tiap BPR atau bank secara umum harus sehat dan menjaga kesehatannya," ujar Salusra di Jakarta, Jumat (29/8). Seperti diketahui bahwa hingga Juli 2014, LPS telah melikuidasi 59 BPR. Salusra merinci, terdapat beberapa penyebab dari dilikuidasinya BPR. Kegagalan utamanya adalah adanya fraud yang dilakukan pemilik atau pengurus. Beberapa fraud yang terjadi diantaranya adalah penciptaan kredit fiktif dan pemberian kredit kepada orang yang dipalsukan atau rekaan oleh manajemen bank. Ini mengakibatkan bank dirugikan karena tidak menerima pembayaran angsuran atau pelunasan kredit.
LPS minta BPR merger untuk tekan fraud
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus mengimbau kepada industri perbankan untuk melakukan aksi merger, termasuk juga Bank Perkreditan Rakyat (BPR). Direktur Eksekutif Klaim dan Resolusi Bank LPS, Salusra Satria menyatakan, hal tersebut dilakukan dalam rangka mitigasi risiko, meningkatkan kesehatan dan memperkuat daya saing. "Tiap BPR atau bank secara umum harus sehat dan menjaga kesehatannya," ujar Salusra di Jakarta, Jumat (29/8). Seperti diketahui bahwa hingga Juli 2014, LPS telah melikuidasi 59 BPR. Salusra merinci, terdapat beberapa penyebab dari dilikuidasinya BPR. Kegagalan utamanya adalah adanya fraud yang dilakukan pemilik atau pengurus. Beberapa fraud yang terjadi diantaranya adalah penciptaan kredit fiktif dan pemberian kredit kepada orang yang dipalsukan atau rekaan oleh manajemen bank. Ini mengakibatkan bank dirugikan karena tidak menerima pembayaran angsuran atau pelunasan kredit.