LPS: NIM perbankan 2017 sekitar 5,3%



JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memperkirakan margin bunga bersih atau net interest margin (NIM) industri perbankan sampai akhir tahun ini tidak akan banyak bergeser dari posisi kuartal I 2017 di level 5,3%.

Dody Arifianto, Kepala Group Risiko Perekonomian dan Sistem Keuangan LPS mengatakan, tidak berubahnya posisi NIM perbankan ini disebabkan kebijakan moneter BI (Bank Indonesia) terkait suku bunga acuan disinyalir tidak banyak berubah.

“Secara umum jika suku bunga acuan naik akan menyebabkan NIM perbankan turun, begitu pula sebaliknya,” ujar Dody, Senin (24/4).


Berdasarkan catatan LPS, suku bunga deposito spesial rate (suku bunga deposito khusus untuk nasabah tertentu) sampai kuartal I 2017 turun 12 bps. Penurunan bunga deposito pada kuartal pertama lebih rendah dibanding periode yang sama tahun lalu yang turun 35 bps yoy.

LPS mencatat, selain suku bunga, faktor lain yang mempengaruhi NIM adalah kinerja bank. Pada tahun ini, kinerja bank terutama untuk menghasilkan pendapatan bunga bersih sudah membaik didorong menurunnya risiko kredit.

Menurut catatan KONTAN, dari lima bank besar (BRI, BCA, BNI, Permata dan BTN) yang sudah mempublikasikan laporan keuangan kuartal I 2017, mengalami penurunan NIM rata-rata 39,8 bps secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi 5,56%. Tiga terbesar penurunan NIM berturut-turut BCA, BNI, dan Bank Permata masing-masing 72 bps, 50 bps dan 49 bps menjadi 6,32%, 5,62% dan 3,45%.

Penurunan NIM lima bank besar pada kuartal I 2017 lebih tinggi dari penurunan pada periode yang sama 2016 sebesar 17,6 bps yoy menjadi 5,96%.

Sebagai gambaran, hingga akhir 2016 lalu, tercatat NIM perbankan di level 6,83%

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini