LPS prediksi kredit perbankan masih bisa tumbuh 12% di 2019



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam indikator likuiditas yang dirilis Rabu (24/4) memproyeksi pertumbuhan kredit masih berpeluang untuk lebih tinggi sampai akhir 2019. Sebabnya, hingga pertengahan tahun masih akan ada sedikit perlambatan permintaan kredit korporasi jelang periode Pemilihan Umum (Pemilu).

Di sisi lain, Doddy Ariefianto, Direktur Group Surveilians dan Stabilitas Sistem Keuangan LPS mengatakan dana pihak ketiga (DPK) masih akan tumbuh lebih baik sebagai efek dari siklus kredit serta potensi perbaikan arus dana asing dan belanja pemerintah.

Alhasil, pada tahun 2019 ini kredit dan DPK perbankan secara industri proyeksi mampu tumbuh di level 12% dan 8,5%.


Sebagai catatan saja, kredit perbankan pada Januari 2019 tumbuh 11,97% secara year on year (yoy). Sedangkan DPK tumbuh lebih lambat 6,39%. Selisih pertumbuhan kredit dan DPK yang cukup tinggi di awal tahun berdampak pada loan to deposit ratio (LDR) perbankan yang bertahan di level 93,23%.

"Gap pertumbuhan ini meningkatkan risiko likuiditas pada beberapa kelompok bank akibat kompetisi bunga," kata Doddy. Ia menambahkan, pertumbuhan kredit pada awal tahun ini masih dominan disumbangkan oleh kredit investasi dan modal kerja, memanfaatkan momentum siklus investasi sebelum Pemilu.

Menurut LPS, agar ekspansi kredit bisa tumbuh lebih tinggi diperlukan dorongan dari sisi moneter dan fiskal dari regulator untuk memacu pertumbuhan DPK ke level yang lebih tinggi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Tendi Mahadi