JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk tidak melakukan perubahan suku bunga penjaminan untuk periode Februari 2016. Sekretaris Lembaga LPS Samsu Adi Nugroho mengatakan, perkembangan indikator makro ekonomi dan likuiditas perbankan masih stabil di awal tahun 2016. “Bunga penjaminan tidak ada perubahan,” kata Adi, dari rilis yang diterima KONTAN, Selasa (16/2). LPS memaparkan tingkat bunga penjaminan untuk bank umum sebesar 7,50% untuk simpanan rupiah dan sebesar 1,25% untuk simpanan valuta asing (valas). Serta bunga penjaminan untuk bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar 10,00% untuk rupiah. Adi menambahkan, adanya tekanan di pasar keuangan global pada bulan Januari 2016 tidak terlalu memberikan dampak yang besar kepada kondisi dalam negeri. Pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2016 diharapkan bisa lebih tinggi dari akhir tahun 2015, terutama didorong dari sektor konstruksi terkait pembangunan infrastruktur. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga diharapkan bisa ikut meningkat seiring dengan peningkatan belanja pemerintah dan kembali masuknya modal asing. Suku bunga simpanan rata-rata bank umum belum menunjukkan adanya peningkatan intensitas persaingan dalam mengumpulkan dana pihak ketiga.
LPS: Tingkat bunga penjaminan tetap
JAKARTA. Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) memutuskan untuk tidak melakukan perubahan suku bunga penjaminan untuk periode Februari 2016. Sekretaris Lembaga LPS Samsu Adi Nugroho mengatakan, perkembangan indikator makro ekonomi dan likuiditas perbankan masih stabil di awal tahun 2016. “Bunga penjaminan tidak ada perubahan,” kata Adi, dari rilis yang diterima KONTAN, Selasa (16/2). LPS memaparkan tingkat bunga penjaminan untuk bank umum sebesar 7,50% untuk simpanan rupiah dan sebesar 1,25% untuk simpanan valuta asing (valas). Serta bunga penjaminan untuk bank perkreditan rakyat (BPR) sebesar 10,00% untuk rupiah. Adi menambahkan, adanya tekanan di pasar keuangan global pada bulan Januari 2016 tidak terlalu memberikan dampak yang besar kepada kondisi dalam negeri. Pertumbuhan kredit perbankan pada tahun 2016 diharapkan bisa lebih tinggi dari akhir tahun 2015, terutama didorong dari sektor konstruksi terkait pembangunan infrastruktur. Sementara pertumbuhan dana pihak ketiga diharapkan bisa ikut meningkat seiring dengan peningkatan belanja pemerintah dan kembali masuknya modal asing. Suku bunga simpanan rata-rata bank umum belum menunjukkan adanya peningkatan intensitas persaingan dalam mengumpulkan dana pihak ketiga.