LPS turunkan bunga penjaminan bank umum ke 5,75%



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai menggelar rapat dewan komisioner pada tanggal 30 Oktober 2017, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) menetapkan tingkat bunga penjaminan simpanan alias LPS rate dalam rupiah di bank umum dan bank perkreditan rakyat (BPR) turun sebesar 25 basis poin (bps).

Ketua Dewan Komisioner LPS Halim Alamsyah mengatakan penurunan ini merupakan penyesuaian atas penurunan suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) 7-Days Reverse Repo Rate (7DRR) yang turun sebanyak 25 bps pada September 2017 lalu menjadi 4,25%.

Selain itu, rapat dewan komisioner LPS juga sepakat untuk menahan tingat bunga simpanan dalam mata uang valuta asing (valas) tetap.


Adapun, rinciannya antara lain tingkat bunga simpanan rupiah bank umum LPS berada di level 5,75% menurun dari 6% sementara valas tetap di 0,75%.

Adapun, LPS Rate BPR rupiah berada di posisi 8,25% dari sebelumnya 8,5%. Penurunan ini diberlakukan efektif per 3 November 2017.

Selain karena penurunan suku bunga acuan BI, Kepala Eksekutif LPS, Fauzi Ichsan mengatakan pertimbangan penurunan tingkat bunga penjaminan antara lain dikarenakan cakupan penjaminan LPS masih memadai dan belum banyak berubah di bulan Agustus 2017.

"Di bulan tersebut, LPS menjamin 99,90% dari total rekening simpanan rupiah, sama dengan cakupan di bulan Juli 2017. Sementara LPS mencakup 97,08% dari total rekening simpanan valas sedikit di bawah bulan sebelumnya sebesar 97,1%," ujarnya dalam konferensi pers di Jakarta, Kamis (2/11).

Lebih lanjut, Fauzi menuturkan pada periode Agustus 2017 nilai simpanan rupiah yang dijamin oleh LPS juga mmengalami peningkatan stabil dari 57,03% menjadi 57,19%. Namun, simpanan valas yang dijamin memang mengalami penurunan dari 25,36% menjadi 24,67%.

Sementara dari kondisi ekonomi makro, inflasi dinilai LPS masih stabil yakni turun ke 3,72% pada September 2017 dari 3,82% di bulan sebelumnya. Pada periode yang sama, inflasi inti secara tahunan atau year on year (yoy) naik dari 2,98% ke 3%.

"Enam dari tujuh kelompok komoditas mengalami inflasi di bulan lalu dalam kisaran 0,02%–1,03% month on month (secara bulanan)," imbuhnya.

Fauzi memprediksi, inflasi ke depan akan stabil di kisaran pola musima n historisnya seiring dengan berkurangnya faktor pendorong penurunan inflasi. Proyeksi rata-rata inflasi pada tahun ini diperkirakan mencapai 3,9% dengan posisiakhir tahun di 3,8%.

Sementara itu, Halim menyebut indeks stabilitas perbankan (BSI) mengalami sedikit penurunan, yaitu dari 99,57 pada Agustus 2017 menjadi 99,56 pada September lalu. "BSI di posisi ini masih terpantau berada dalam kategori normal," tambah Halim.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia