KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara year to date (ytd) sampai dengan Kamis (24/3), indeks LQ45 meningkat 10,18%, sementara IHSG hanya naik 7,11%. Dari 45 saham yang menjadi anggota indeks LQ45, sebanyak 28 saham mencatatkan kenaikan harga. Mayoritas saham yang menghijau berasal dari sektor komoditas pertambangan, energi, dan perbankan. Lima saham dengan kenaikan harga tertinggi secara ytd adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang meningkat 44,76% menjadi Rp 6.775 per saham, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 36,27% menjadi Rp 27.800 per saham, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terkerek 30,90% ke Rp 610 per saham, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) begerak positif 30,37% menjadi Rp 9.550 per saham, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 28% menjadi Rp 2.880 per saham. Di sisi lain, sisa 16 saham yang menjadi konstituen LQ45 mencatatkan penurunan harga. Daftar saham berkinerja kurang baik ini kebanyakan diisi oleh saham sektor barang konsumsi, konstruksi, semen, menara telekomunikasi, poultry, produsen kertas, dan teknologi.
LQ45 Naik 10% Sejak Awal Tahun, Ini Saham-Saham yang Paling Untung dan Buntung
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Secara year to date (ytd) sampai dengan Kamis (24/3), indeks LQ45 meningkat 10,18%, sementara IHSG hanya naik 7,11%. Dari 45 saham yang menjadi anggota indeks LQ45, sebanyak 28 saham mencatatkan kenaikan harga. Mayoritas saham yang menghijau berasal dari sektor komoditas pertambangan, energi, dan perbankan. Lima saham dengan kenaikan harga tertinggi secara ytd adalah PT Vale Indonesia Tbk (INCO) yang meningkat 44,76% menjadi Rp 6.775 per saham, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) naik 36,27% menjadi Rp 27.800 per saham, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) terkerek 30,90% ke Rp 610 per saham, PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) begerak positif 30,37% menjadi Rp 9.550 per saham, dan PT Adaro Energy Tbk (ADRO) naik 28% menjadi Rp 2.880 per saham. Di sisi lain, sisa 16 saham yang menjadi konstituen LQ45 mencatatkan penurunan harga. Daftar saham berkinerja kurang baik ini kebanyakan diisi oleh saham sektor barang konsumsi, konstruksi, semen, menara telekomunikasi, poultry, produsen kertas, dan teknologi.