KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi pasar saham domestik turut menyeret harga saham blue chips. Bahkan, bobot koreksi saham berkapitalisasi besar ini jauh lebih tajam dibandingkan saham lapis kedua dan ketiga. Hal itu tercermin dari pergerakan indeks LQ45. Sejak awal tahun hingga penutupan pasar 8 Juni lalu (ytd), indeks yang berisi saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini merosot 11,92%. Koreksi indeks LQ45 lebih tajam daripada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang sebesar 5,70% (ytd). Indeks LQ45 bahkan merupakan indeks konstituen dengan kinerja terburuk ketiga di BEI, setelah indeks SMInfra18 yang terpangkas 13,77 (ytd) dan IDX30 yang menyusut 13,22 (ytd).
LQ45 sudah turun tajam, investor bisa akumulasi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fluktuasi pasar saham domestik turut menyeret harga saham blue chips. Bahkan, bobot koreksi saham berkapitalisasi besar ini jauh lebih tajam dibandingkan saham lapis kedua dan ketiga. Hal itu tercermin dari pergerakan indeks LQ45. Sejak awal tahun hingga penutupan pasar 8 Juni lalu (ytd), indeks yang berisi saham paling likuid di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini merosot 11,92%. Koreksi indeks LQ45 lebih tajam daripada penurunan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), yang sebesar 5,70% (ytd). Indeks LQ45 bahkan merupakan indeks konstituen dengan kinerja terburuk ketiga di BEI, setelah indeks SMInfra18 yang terpangkas 13,77 (ytd) dan IDX30 yang menyusut 13,22 (ytd).