LRT Jabodebek Beroperasi, Kinerja Adhi Commuter Properti Bakal Terdongkrak



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Commuter Properti Tbk (ADCP) berpotensi kecipratan efek positif dari beroperasinya LRT Jabodebek per hari ini (28/8). Kinerja ADCP pun diyakini akan kembali membaik pada semester II-2023.

Sekretaris Perusahaan Adhi Commuter Properti Bayu Purwana menyampaikan, peresmian LRT Jabodebek dapat menjadi salah satu katalis positif yang berpengaruh pada penjualan properti ADCP, terutama untuk LRT City.

Sensitivitas pasar terhadap beroperasinya LRT Jabodebek pun tergolong tinggi. Ini terlihat dari grafik kenaikan penjualan saat informasi pengoperasian LRT Jabodebek menyebar ke masyarakat sejak awal Juli kemarin.


“Kami menilai ini adalah respons yang positif yang perlu dimanfaatkan secara maksimal, baik dalam penyerapan unit maupun penyerapan trafik penumpang LRT,” tukas Bayu, Senin (28/8).

Baca Juga: Adhi Commuter Properti (ADCP) Optimistis Kinerja Membaik pada Semester II-2023

Demi memaksimalkan pendapatan di tengah momentum pengoperasian LRT Jabodebek, ADCP berusaha selalu mengutamakan pengembangan kawasan komersial untuk menarik berbagai potensi yang akan datang, seperti Mall Green Walk di LRT City Bekasi, Forest Hub di LRT City Jatibening, dan yang terbaru yakni Soul Hub di LRT City Ciracas.

Selain itu, Manajemen ADCP terus konsisten menginformasikan “unique selling point” dari hunian yang berorientasi Transit Oriented Development (TOD), sehingga masyarakat dapat memahami pentingnya hidup dan tinggal di hunian seperti itu.  

Pihak ADCP juga akan memaksimalkan seluruh kanal distribusi yang menyasar konsumen akhir (end user) maupun investor untuk menginformasikan manfaat dan keunggulan properti LRT City. Bagi konsumen akhir, tinggal di LRT City yang berkonsep TOD dapat memberi manfaat seperti efisiensi waktu, biaya, dan tenaga. Ini mengingat LRT City terkoneksi langsung dengan stasiun LRT dan moda transportasi umum lainnya.

Sedangkan bagi investor, LRT City yang terdiri dari area hunian dan komersial jelas memiliki daya tarik tinggi untuk investasi berkat potensi trafik ribuan atau bahkan puluhan ribu penumpang per hari yang keluar-masuk stasiun yang berada di kawasan tersebut.

Tidak hanya LRT Jabodebek, ADCP juga mendapat berkah dari ditahannya suku bunga acuan Bank Indonesia (BI) di level 5,75%. “Faktor suku bunga acuan memberi dampak positif terhadap sektor properti, terutama untuk konsumen LRT City yang ingin membeli hunian melalui KPA atau KPR,” ungkap Bayu.

 
ADCP Chart by TradingView

Berbekal sentimen-sentimen positif tersebut, Bayu optimistis ADCP masih bisa meraih target kinerja perusahaan yang telah ditetapkan. Dalam catatan Kontan, ADCP membidik pertumbuhan pendapatan dan laba bersih sekitar 40%-50% pada 2023.

Hingga semester I-2023, pendapatan usaha ADCP menyusut 31,67% year on year (YoY) menjadi Rp 210,44 miliar. Laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk ADCP juga turun 44,92% YoY menjadi Rp 20,70 miliar.

Bayu menilai, penurunan kinerja ADCP pada semester pertama lalu disebabkan adanya unit properti perusahaan yang belum diserahterimakan kepada konsumen. “Proses tersebut ditargetkan dapat tercapai pada semester kedua,” tandas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .