KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Walau proyek Light Rapid Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, ditargetkan rampung bulan Juni 2018, jumlah rangkaian yang akan beroperasi pada saat itu baru mencapai delapan. Mas'udi Jauhari, Kepala Utama Proyek LRT Palembang mengatakan pihak PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sejauh ini baru memesan 8 rangkaian LRT kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Padahal jumlah yang direncanakan akan beroperasi mencapai 22 rangkaian. "Soalnya pembangunan LRT sendiri dilakukan secara bertahap," katanya ketika ditemui KONTAN pada Kamis, (26/10). Ia melanjutkan, 8 rangkaian LRT tersebut diprioritaskan untuk kepentingan ajang Asian Games yang berlangsung Agustus 2018. Jumlah rangkaian LRT yang beroperasi dijadwalkan baru benar-benar lengkap pada akhir tahun depan. Mas'udi pun mengaku belum mengetahui secara detail perkembangan terkini mengenai 8 rangkaian LRT yang dipesan oleh pihaknya. Namun, ia menargetkan di bulan November nanti prototipe rangkaian LRT akan diluncurkan. "Kami akan koordinasikan lagi dengan PT KAI selaku penyedia sarana kereta," imbuhnya. Kata Mas'udi, karena baru ada 8 rangkaian LRT yang beroperasi di masa-masa awal peresmiannya, jarak kedatangan (headway) antar rangkaian LRT diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 16 menit. Padahal, dalam rencananya, headway antar rangkaian LRT hanya mencapai 4 menit. Proses pembangunan LRT Palembang sendiri hingga 20 Oktober telah mencapai 68,05%. Akhir Desember nanti, perkembangan proyek bernilai Rp 10,9 triliun tersebut ditargetkan mencapai 80,82%. Adapun jalur LRT Palembang akan membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin hingga Komplek Olahraga Jakabaring dengan jarak 23,40 km.
LRT Palembang hanya operasikan 8 rangkaian
KONTAN.CO.ID - PALEMBANG. Walau proyek Light Rapid Transit (LRT) di Palembang, Sumatera Selatan, ditargetkan rampung bulan Juni 2018, jumlah rangkaian yang akan beroperasi pada saat itu baru mencapai delapan. Mas'udi Jauhari, Kepala Utama Proyek LRT Palembang mengatakan pihak PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sejauh ini baru memesan 8 rangkaian LRT kepada PT Kereta Api Indonesia (KAI). Padahal jumlah yang direncanakan akan beroperasi mencapai 22 rangkaian. "Soalnya pembangunan LRT sendiri dilakukan secara bertahap," katanya ketika ditemui KONTAN pada Kamis, (26/10). Ia melanjutkan, 8 rangkaian LRT tersebut diprioritaskan untuk kepentingan ajang Asian Games yang berlangsung Agustus 2018. Jumlah rangkaian LRT yang beroperasi dijadwalkan baru benar-benar lengkap pada akhir tahun depan. Mas'udi pun mengaku belum mengetahui secara detail perkembangan terkini mengenai 8 rangkaian LRT yang dipesan oleh pihaknya. Namun, ia menargetkan di bulan November nanti prototipe rangkaian LRT akan diluncurkan. "Kami akan koordinasikan lagi dengan PT KAI selaku penyedia sarana kereta," imbuhnya. Kata Mas'udi, karena baru ada 8 rangkaian LRT yang beroperasi di masa-masa awal peresmiannya, jarak kedatangan (headway) antar rangkaian LRT diperkirakan membutuhkan waktu sekitar 16 menit. Padahal, dalam rencananya, headway antar rangkaian LRT hanya mencapai 4 menit. Proses pembangunan LRT Palembang sendiri hingga 20 Oktober telah mencapai 68,05%. Akhir Desember nanti, perkembangan proyek bernilai Rp 10,9 triliun tersebut ditargetkan mencapai 80,82%. Adapun jalur LRT Palembang akan membentang dari Bandara Sultan Mahmud Badaruddin hingga Komplek Olahraga Jakabaring dengan jarak 23,40 km.