LSIP bagikan dividen Rp 35 per lembar



JAKARTA. PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) membagikan dividen sebesar Rp 35 per lembar. Dividen payout ratio 40% dari laba bersih yang dibukukan emiten pada 2016.

Keputusan tersebut tertuang dalam rapat umum pemegang saham tahunan (RUPST) 2016 di Jakarta. Cum dividen di pasar reguler dan negosisasi pada tanggal 8 Juni 2017 dan tanggal pembayaran pada 4 Juli 2017.

Perusahaan agribisnis ini membukukan laba bersih 2016 sebesar Rp 593,83 miliar. Angka ini menurun 4,73% bila dibandingkan dengan laba bersih 2015 yang tercatat sebesar Rp 623,31 miliar.


Besaran dividen payout ratio tahun 2016 juga sama dengan dividen payout ratio pada tahun 2015. "Sisa laba bersih, Rp 5 miliar untuk dana cadangan, dan sisanya masuk ke dalam laba yang belum ditentukan penggunaannya," ujar Endah R Madnawidjaja, Coporate Secretary and Head of Legal Affairs LSIP di Jakarta, Rabu (31/5).

Endah menyatakan, total perkebunan yang dimiliki LSIP saat ini seluas lebih dari 100.000 hektare (ha). LSIP juga akan melakukan replanting tanaman-tanaman yang sudah tua di Sumatera Barat. 

Hingga kuartal 1-2017, LSIP mencatatkan penjualan sebesar Rp 1,46 triliun. Angka tersebut mengalami kenaikan 82,07% dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

Sementara dari sisi bottomline, laba bersih LSIP tercatat sebesar Rp 374,34 miliar. Angka ini naik 641,98% bila dibandingkan dengan periode yang sama sebesar Rp 50,45 miliar.

Riska Afriani Analis OSO Sekuritas menilai kinerja LSIP tahun ini bisa lebih baik. Pasalnya, faktor cuaca diprediksi lebih stabil dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2016, kinerja emiten perkebunan tertekan akibat adanya Elnino. 

Riska memprediksi harga CPO hingga akhir tahun akan berada di kisaran RM 2.700 - RM 2.900. Harga tersebut menjadi sentimen positif terhadap emiten perkebunan. Itu juga yang mendongkrak kinerja LSIP pada kuartal I-2017. 

Dengan price earning (PE) sebesar 6,96 kali dan price to book value (PBV) di 1,26 kali. Riska merekomendasikan buy dengan target harga 1.730 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Rizki Caturini