JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) baru menggunakan seperempat dari total anggaran belanja modal tahun ini. Sepanjang tahun ini, LSIP menyiapkan belanja modal Rp 600 miliar. Hingga semester 1 2017 lalu, LSIP baru menggunakan dana belanja modal Rp 150 miliar. LSIP menggunakan capex tersebut ke dalam dua bagian. "Dana capex kami digunakan untuk pengembangan dan pemeliharaan tanaman serta untuk pengembangan infrastruktur yang mendukung proses produksi," terang Benny Tjoeng, Presiden Direktur LSIP, Rabu (9/8). Terkait rencana ekspansi, Benny mengaku perusahaan belum memiliki rencana untuk pengembangan usaha lebih jauh. Di tahun 2017 ini, LSIP akan terus mengembangkan lahan-lahan yang belum ditanami. "Pertumbuhan kami tahun ini masih bersifat organik. Kami akan fokus untuk mengembangkan lahan-lahan yang selama ini masih belum kami kembangkan," kata Benny.
LSIP baru menggunakan 25% belanja modal
JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) baru menggunakan seperempat dari total anggaran belanja modal tahun ini. Sepanjang tahun ini, LSIP menyiapkan belanja modal Rp 600 miliar. Hingga semester 1 2017 lalu, LSIP baru menggunakan dana belanja modal Rp 150 miliar. LSIP menggunakan capex tersebut ke dalam dua bagian. "Dana capex kami digunakan untuk pengembangan dan pemeliharaan tanaman serta untuk pengembangan infrastruktur yang mendukung proses produksi," terang Benny Tjoeng, Presiden Direktur LSIP, Rabu (9/8). Terkait rencana ekspansi, Benny mengaku perusahaan belum memiliki rencana untuk pengembangan usaha lebih jauh. Di tahun 2017 ini, LSIP akan terus mengembangkan lahan-lahan yang belum ditanami. "Pertumbuhan kami tahun ini masih bersifat organik. Kami akan fokus untuk mengembangkan lahan-lahan yang selama ini masih belum kami kembangkan," kata Benny.