LSIP baru menggunakan 25% belanja modal



JAKARTA. Emiten perkebunan kelapa sawit PT PP London Sumatera Indonesia Tbk (LSIP) baru menggunakan seperempat dari total anggaran belanja modal tahun ini. Sepanjang tahun ini, LSIP menyiapkan belanja modal Rp 600 miliar.

Hingga semester 1 2017 lalu, LSIP baru menggunakan dana belanja modal Rp 150 miliar. LSIP menggunakan capex tersebut ke dalam dua bagian. "Dana capex kami digunakan untuk pengembangan dan pemeliharaan tanaman serta untuk pengembangan infrastruktur yang mendukung proses produksi," terang Benny Tjoeng, Presiden Direktur LSIP, Rabu (9/8).

Terkait rencana ekspansi, Benny mengaku perusahaan belum memiliki rencana untuk pengembangan usaha lebih jauh. Di tahun 2017 ini, LSIP akan terus mengembangkan lahan-lahan yang belum ditanami. "Pertumbuhan kami tahun ini masih bersifat organik. Kami akan fokus untuk mengembangkan lahan-lahan yang selama ini masih belum kami kembangkan," kata Benny.


Saat ini perusahaan memiliki landbank yang masih belum dikembangkan seluas 10.000 hektare. Total luas lahan yang telah ditanami hingga semester satu tahun ini mencapai 114.649 hektare.

Sebanyak 95.829 hektare lahan ditanami kelapa sawit, 16.191 hektare karet, dan 3.629 hektare sisanya kakao dan teh. Di luar lahan yang telah ditanami tersebut, LSIP juga memiliki lahan seluas 35.000 hektar yang digunakan untuk kebun plasma.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Wahyu T.Rahmawati