LSIP siapkan Rp 1 triliun untuk belanja modal



JAKARTA. PT PP London Sumatra Indonesia Tbk (LSIP) akan menganggarkan belanja modal (capital expenditure) sekitar Rp 800 miliar hingga Rp 1 triliun untuk tahun 2014 ini. Sonny Lianto, Vice President Director I LSIP menyatakan, penggunaan belanja modal tersebut sebagian besar untuk penambahan tanaman di lahan baru, sarana infrastruktur, dan penanaman kembali (replanting) tanaman lama. "Tahun ini, kita berencana untuk penanaman baru kelapa sawit sekitar 5.000 hektar (ha)," ujarnya kepada KONTAN, Selasa (13/5). Sebagian besar penambahan lahan baru ini akan berada di Kalimantan Timur dan Sumatra Selatan. Adapun, di kuartal pertama tahun ini, Lonsum telah melakukan penanaman sebesar 517 ha, dimana penanaman baru kelapa sawit sebesar 482 ha, penanaman kembali (replanting) karet 17 ha, dan replanting tanaman lainnya sebesar 18 ha. Sehingga total area into yang dikelola di kuartal pertama lalu mencapai 110.414 ha, dengan komposisi 81% kelapa sawit, 16% karet, dan sisanya tanaman lain.  Dengan kenaikan harga jual rata-rata dan volume penjualan produk sawit (CPO), Lonsum berhasil meningkatkan laba  bersih sebesar Rp 223,6 miliar, tumbuh 122,5% dibandingkan kuartal yang sama tahun lalu Rp 100,5 miliar. Sementara, pendapatan perseroan turut meningkat 40,3% menjadi Rp 1,28 triliun dari Rp 912,1 miliar. Sayang, ia masih enggan menyebut target pendapatan dan laba bersih akhir tahun dari entitas anak dari grup Indofood ini. "Tergantung harga komoditasnya nanti, belum bisa ditentukan," lanjutnya. Tahun lalu, pendapatan merosot 1,3% menjadi Rp 4,13 triliun dan laba bersih turun 31,1% menjadi Rp 768,8 miliar, akibat turunnya harga komoditas dan volume penjualan produk lain.Meski demikian, ia berharap akan ada pertumbuhan volume produksi di produk sawit, seperti CPO dan inti sawit sekitar 5%-10% dibanding tahun sebelumnya. Tahun lalu, perseroan memproduksi CPO sebesar 440.999 ton naik 7,6% , dan 97.683 untuk produk inti sawit yang turun 5,6% dibanding tahun 2012. Adapun, penggunaan sumber dana belanja modal seluruhnya akan berasal dari internal kas perusahaan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Editor: Barratut Taqiyyah Rafie