JAKARTA. Bankir menyambut pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah dari 80% menjadi 85% mulai Agustus ini. Semakin longgar LTV, semakin kecil uang muka yang perlu dibayar pemohon kredit, sehingga bisa mendorong daya beli masyarakat. Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sis Apik mengatakan, secara umum, kebijakan tersebut akan memiliki imbas pada animo pembelian rumah inden. “Namun permintaan hanya untuk KPR pertama dan kedua,” kata Sis kepada KONTAN, Jumat (19/8). Melihat potensi ini, Sis Apik memproyeksikan, KPR BRI dapat tumbuh 10% sampai 15% hingga akhir tahun nanti. Target ini naik dibandingkan target yang dipatok pada awal tahun yakni berkisar 10%-12%. Hingga kuartal I 2016, pertumbuhan KPR BRI mencapai 9,15%.
LTV dilonggarkan, BRI yakin KPR tumbuh 15%
JAKARTA. Bankir menyambut pelonggaran kebijakan loan to value (LTV) kredit pemilikan rumah dari 80% menjadi 85% mulai Agustus ini. Semakin longgar LTV, semakin kecil uang muka yang perlu dibayar pemohon kredit, sehingga bisa mendorong daya beli masyarakat. Direktur Konsumer PT Bank Rakyat Indonesia (BRI), Sis Apik mengatakan, secara umum, kebijakan tersebut akan memiliki imbas pada animo pembelian rumah inden. “Namun permintaan hanya untuk KPR pertama dan kedua,” kata Sis kepada KONTAN, Jumat (19/8). Melihat potensi ini, Sis Apik memproyeksikan, KPR BRI dapat tumbuh 10% sampai 15% hingga akhir tahun nanti. Target ini naik dibandingkan target yang dipatok pada awal tahun yakni berkisar 10%-12%. Hingga kuartal I 2016, pertumbuhan KPR BRI mencapai 9,15%.