JAKARTA. Bank Mandiri mengakui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cukup terkena dampak kebijakan Loan to Value (LTV) Bank Indonesia (BI). Oleh sebab itu, pelonggaran LTV yang akan dilakukan BI diharapkan bisa membuat pertumbuhan KPR di Bank Mandiri membaik. Hery Gunardi, Direktur Konsumer Bank Mandiri mengatakan, setidaknya ada 3 faktor yang membuat pertumbuhan KPR Bank Mandiri menurun. Pertama, kebijakan LTV yang dikeluarkan pada September 2013 dengan memperbesar porsi uang muka pembelian rumah kedua, ketiga dan keempat. Kedua, daya beli masyarakat Indonesia saat ini menurun di tengah tekanan inflasi. "Ketiga ada aturan pajak kalau rumah itu mau pindah tangan. Tujuannya untuk menghindari spekulasi," kata Hery di Jakarta, Rabu (20/5). Walau demikian, Hery mengakui bahwa pelonggaran LTV tidak akan mendongkrak penyaluran KPR Bank Mandiri secara drastis di tahun ini. Sebab lebih dari 80% dari KPR di kuartal I 2015 adalah KPR untuk kepemilikan rumah pertama. "Jadi sepertinya belum ada revisi perubahan target penyaluran KPR. Kami tetap di target kisaran tumbuh 12%-15% secara year on year di tahun ini," pungkas Hery. Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri di kuartal I 2015, KPR yang telah disalurkan mencapai Rp 26,20 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan hanya 1,81% secara yoy dibanding kuartal I 2014 yang mencapai Rp 26,69 triliun. Pertumbuhan ini merosot drastis dibanding kuartal I 2014 dimana kala itu KPR Bank Mandiri tumbuh 10,79% yoy dibanding kuartal I 2013 yang mencapai Rp 24,09 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
LTV longgar, Mandiri belum akan naikkan target KPR
JAKARTA. Bank Mandiri mengakui penyaluran Kredit Pemilikan Rumah (KPR) cukup terkena dampak kebijakan Loan to Value (LTV) Bank Indonesia (BI). Oleh sebab itu, pelonggaran LTV yang akan dilakukan BI diharapkan bisa membuat pertumbuhan KPR di Bank Mandiri membaik. Hery Gunardi, Direktur Konsumer Bank Mandiri mengatakan, setidaknya ada 3 faktor yang membuat pertumbuhan KPR Bank Mandiri menurun. Pertama, kebijakan LTV yang dikeluarkan pada September 2013 dengan memperbesar porsi uang muka pembelian rumah kedua, ketiga dan keempat. Kedua, daya beli masyarakat Indonesia saat ini menurun di tengah tekanan inflasi. "Ketiga ada aturan pajak kalau rumah itu mau pindah tangan. Tujuannya untuk menghindari spekulasi," kata Hery di Jakarta, Rabu (20/5). Walau demikian, Hery mengakui bahwa pelonggaran LTV tidak akan mendongkrak penyaluran KPR Bank Mandiri secara drastis di tahun ini. Sebab lebih dari 80% dari KPR di kuartal I 2015 adalah KPR untuk kepemilikan rumah pertama. "Jadi sepertinya belum ada revisi perubahan target penyaluran KPR. Kami tetap di target kisaran tumbuh 12%-15% secara year on year di tahun ini," pungkas Hery. Berdasarkan laporan keuangan Bank Mandiri di kuartal I 2015, KPR yang telah disalurkan mencapai Rp 26,20 triliun. Jumlah ini menunjukkan pertumbuhan hanya 1,81% secara yoy dibanding kuartal I 2014 yang mencapai Rp 26,69 triliun. Pertumbuhan ini merosot drastis dibanding kuartal I 2014 dimana kala itu KPR Bank Mandiri tumbuh 10,79% yoy dibanding kuartal I 2013 yang mencapai Rp 24,09 triliun. Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News