JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, luas area yang mengalami kebakaran di Kalimantan Tengah (Kalteng) mencapai 26.664 hektare (ha). Luas area kebakaran tersebut diperkirakan akan semakin meluas mengingat kebakaran terjadi di lahan gambut yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan. Karena itu, pemerintah melibatkan segala kemampuan yang ada termasuk unsur pimpinan Badan Negara Penanggulangan Bencana (BNPB dan TNI untuk memadamkan api. Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo pasca meninjau lokasi kebakaran di Kalimantan memerintahkan kepala BNPB dan Panglima TNI terlibat langsung pemadaman api tersebut. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah dengan membuat drainase yang didukung dengan operasi bakti TNI. "Dalam pekerjaan tersebut, Kementerian PU akan memberikan dukungan teknis civil engineering dan know how tentang tata air gambut," ujar Siti, akhir pekan lalu. Siti mengatakan, mulai Jumat (25/9) lalu, telah disiapkan 10 unit alat berat dari TNI/BNPB dan 30 unit pompa air dari KLHK. Secara khusus juga Presiden memberikan perintah Siti untuk diwajibkan perusahaan membuat embung-embung air di dalam areal konsesinya. Hal ini akan mempercepat tindakan pemadaman api dan untuk ketersediaan air di saat musim kering.
Luas kebakaran hutan Kalteng capai 26.664 ha
JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mencatat, luas area yang mengalami kebakaran di Kalimantan Tengah (Kalteng) mencapai 26.664 hektare (ha). Luas area kebakaran tersebut diperkirakan akan semakin meluas mengingat kebakaran terjadi di lahan gambut yang mudah terbakar dan sulit dipadamkan. Karena itu, pemerintah melibatkan segala kemampuan yang ada termasuk unsur pimpinan Badan Negara Penanggulangan Bencana (BNPB dan TNI untuk memadamkan api. Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan berdasarkan instruksi Presiden Joko Widodo pasca meninjau lokasi kebakaran di Kalimantan memerintahkan kepala BNPB dan Panglima TNI terlibat langsung pemadaman api tersebut. Salah satu langkah yang telah dilakukan adalah dengan membuat drainase yang didukung dengan operasi bakti TNI. "Dalam pekerjaan tersebut, Kementerian PU akan memberikan dukungan teknis civil engineering dan know how tentang tata air gambut," ujar Siti, akhir pekan lalu. Siti mengatakan, mulai Jumat (25/9) lalu, telah disiapkan 10 unit alat berat dari TNI/BNPB dan 30 unit pompa air dari KLHK. Secara khusus juga Presiden memberikan perintah Siti untuk diwajibkan perusahaan membuat embung-embung air di dalam areal konsesinya. Hal ini akan mempercepat tindakan pemadaman api dan untuk ketersediaan air di saat musim kering.