KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menurunnya lahan perkebunan tebu rakyat di Jawa mengakibatkan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) kesulitan mendapatkan bahan baku. Padahal, RNI pun masih harus bersaing dengan Pabrik Gula (PG) milik BUMN lain dan PG swasta. Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengatakan, saat ini RNI memiliki tujuh PG yang terletak di Jawa Timur dan Jawa Barat. Sementara RNI hanya memiliki lahan Hak Guna Usaha di wilayah Jawa Barat yakni PG Subang seluas 4.500 ha, dan PG Jatitujuh seluas 12.000 ha. Sementara, PG milik RNI yang terletak di Jawa Timur harus menyerap bahan baku dari perkebunan rakyat. Penurunan penyerapan bahan baku ini diakibatkan adanya perubahan peruntukan lahan petani. Menurut Didik, hal ini bisa dikarenakan petani yang memilih untuk berpindah ke komoditas lainnya serta dipengaruhi perkembangan infrastruktur.
Luas lahan menurun, RNI sulit dapatkan bahan baku
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menurunnya lahan perkebunan tebu rakyat di Jawa mengakibatkan PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) kesulitan mendapatkan bahan baku. Padahal, RNI pun masih harus bersaing dengan Pabrik Gula (PG) milik BUMN lain dan PG swasta. Direktur Utama RNI Didik Prasetyo mengatakan, saat ini RNI memiliki tujuh PG yang terletak di Jawa Timur dan Jawa Barat. Sementara RNI hanya memiliki lahan Hak Guna Usaha di wilayah Jawa Barat yakni PG Subang seluas 4.500 ha, dan PG Jatitujuh seluas 12.000 ha. Sementara, PG milik RNI yang terletak di Jawa Timur harus menyerap bahan baku dari perkebunan rakyat. Penurunan penyerapan bahan baku ini diakibatkan adanya perubahan peruntukan lahan petani. Menurut Didik, hal ini bisa dikarenakan petani yang memilih untuk berpindah ke komoditas lainnya serta dipengaruhi perkembangan infrastruktur.