JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diminta meningkatkan pengelolaan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Riau saat memasuki musim kemarau ini. Pasalnya, hutan yang berada di bawah perlindungan negara ini rawan terbakar dan menyebabkan kerugian kepada negara maupun masyarakat sekitar. Bahkan akibat tidak tertangani dengan baik, luas awal TNTN ini 83.068 hektare (ha) kini jumlah itu terus menyusut dan tinggal 25.000 ha saja. Salah satu penyebab penyusutan luas TNTN ini adalah kebakaran hutan dan lahan serta perambahan dan pembalakan liar oleh masyarakat akibat kelalaian pemerintah mengelola taman tersebut. "Untuk itu, pemerintah khususnya KLHK perlu menambah jumlah sarana prasarana untuk mengelola Tesso Nilo dari bahaya kebakaran," ujar Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB Yanto Santosa, Senin (31/7). Seperti diketahui, selama ini TNTN kerap dirambah orang-orang tidak bertanggung jawab selama bertahun-tahun. Pemerintah belum mengambil langkah signifikan untuk mencegahnya. "Padahal dalam konteks pengelolaan taman nasional, KLHK mempunyai program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Program itu berasal dari pemerintah pusat yang pengelolaannya diserahkan pada Kepala Balai TNTN," tambahnya.
Luas Taman Nasional Tesso Nilo terus menyusut
JAKARTA. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) diminta meningkatkan pengelolaan Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN) di Riau saat memasuki musim kemarau ini. Pasalnya, hutan yang berada di bawah perlindungan negara ini rawan terbakar dan menyebabkan kerugian kepada negara maupun masyarakat sekitar. Bahkan akibat tidak tertangani dengan baik, luas awal TNTN ini 83.068 hektare (ha) kini jumlah itu terus menyusut dan tinggal 25.000 ha saja. Salah satu penyebab penyusutan luas TNTN ini adalah kebakaran hutan dan lahan serta perambahan dan pembalakan liar oleh masyarakat akibat kelalaian pemerintah mengelola taman tersebut. "Untuk itu, pemerintah khususnya KLHK perlu menambah jumlah sarana prasarana untuk mengelola Tesso Nilo dari bahaya kebakaran," ujar Guru Besar Fakultas Kehutanan IPB Yanto Santosa, Senin (31/7). Seperti diketahui, selama ini TNTN kerap dirambah orang-orang tidak bertanggung jawab selama bertahun-tahun. Pemerintah belum mengambil langkah signifikan untuk mencegahnya. "Padahal dalam konteks pengelolaan taman nasional, KLHK mempunyai program perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Program itu berasal dari pemerintah pusat yang pengelolaannya diserahkan pada Kepala Balai TNTN," tambahnya.