Tak puas hanya menjadi pegawai, Lucas Setiabudi (40 tahun), pemilik Rumah Lulur dan Spa Frangipani di Solo, Jawa Tengah, banting setir menjadi pengusaha. Beragam bisnis pernah dijajalnya namun menemui kegagalan. Nasib baiknya muncul ketika membuka bisnis lulur dan spa. Tentu tidak seperti seperti para master sulap mengucap sim salabim Lucas bisa sukses seperti sekarang. Pengalaman pahit kerap ia dapatkan. Namun, dari situ ia belajar. Lulus Akademi Teknik Mesin Industri di Solo, saat ini, tidak terbetik niat Lucas menjadi pengusaha. Cita-cita awalnya, ia hanya ingin bekerja di bengkel. Namun setelah lulus kuliah tahun 1994, ia tidak bekerja di bengkel, tapi mendapat pekerjaan sebagai kepala pabrik. Namun, ini malah membuatnya tidak tak nyaman.
Lucas sukses menjadi pengusaha lulur dan spa (1)
Tak puas hanya menjadi pegawai, Lucas Setiabudi (40 tahun), pemilik Rumah Lulur dan Spa Frangipani di Solo, Jawa Tengah, banting setir menjadi pengusaha. Beragam bisnis pernah dijajalnya namun menemui kegagalan. Nasib baiknya muncul ketika membuka bisnis lulur dan spa. Tentu tidak seperti seperti para master sulap mengucap sim salabim Lucas bisa sukses seperti sekarang. Pengalaman pahit kerap ia dapatkan. Namun, dari situ ia belajar. Lulus Akademi Teknik Mesin Industri di Solo, saat ini, tidak terbetik niat Lucas menjadi pengusaha. Cita-cita awalnya, ia hanya ingin bekerja di bengkel. Namun setelah lulus kuliah tahun 1994, ia tidak bekerja di bengkel, tapi mendapat pekerjaan sebagai kepala pabrik. Namun, ini malah membuatnya tidak tak nyaman.