Luhut: Aktivitas Gunung Agung tak pengaruhi pertemuan IMF-WB



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman yang juga merupakan Ketua Panitia Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) Luhut B. Panjaitan optimistis aktivitas Gunung Agung tidak akan berpengaruh dalam acara tersebut.

Pasalnya, dirinya telah bertemu dengan beberapa ahli gunung berapi mengatakan sangat kecil kemungkinannya akan terjadi letusan seperti tahun 1963.

"Saya sudah bertemu Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) Pak Kasbandi dan ahli gunung berapi Pak Soerono bilang letusan yang akhir-akhir ini terjadi menurut mereka masih skalanya kecil seperti Sinabung, dan anak Krakatau," jelas Luhut dalam keterangan tertulisnya, Kamis (5/7).


Sehingga, dampaknya hanya hingga 10-12 km. Menurut ramalan cuaca, tambah dia, jika memang terjadi letusan pada saat Pertemuan Tahunan, angin akan bertiup ke timur. "Kita tidak terlalu khawatir dan tetap mewaspadai," katanya.

Sementara itu, Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim juga mengatakan tidak khawatir atas keadaan Gunung Agung akhir-akhir ini. "Tidak ada yang bisa memperkirakan apa yang akan terjadi tapi saya percaya dan yakin oleh tim Pak Luhut semua ini akan bisa diatasi," lanjut dia dalam yang sama.

Sekadar tahu saja, Menko Luhut dan Presiden Jim sedang meninjau langsung ke Bali untuk melihat persiapan pertemuan Pertemuan Tahunan Dana Moneter Internasional (IMF) - Bank Dunia (World Bank) Oktober nanti.

Sekadar informasi, Dewan Gubernur IMF dan World Bank setiap tahun menyelenggarakan pertemuan rutin yang mendiskusikan perkembangan ekonomi dan keuangan global serta topik pembangunan dan isu-isu global.

Acara itu akan diikuti sekitar 15.000 peserta yang terdiri dari para Gubernur Bank Sentral dan Menteri Keuangan dari 189 negara, sektor swasta, investor, NGO, akademisi, dan kalangan media.

Penyelenggaraan diharapkan mampu meningkatkan pemasukan di sektor pariwisata, meningkatkan aktivitas ekonomi lokal, menciptakan lapangan kerja, dan mempromosikan investasi dan perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto