KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN) Luhut Binsar Pandjaitan menyebut, saat ini banyak perusahaan asing tertarik bekerja sama dan mendirikan joint venture dengan Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara). Salah satunya perusahaan asal Abu Dhabi Uni Emirat Arab (UEA), yang dikabarkan akan berinvestasi di sektor energi terbarukan dengan kapasitas 10 gigawatt. “10 gigawatt dari Abu Dhabi akan masuk untuk renewable energy. Belum lagi yang lain. Jadi, kalau dibilang zaman keemasan 2045 bukan omon-omon itu,” tutur Luhut kepada awak media, Rabu (19/2).
Baca Juga: Danantara Meluncur 24 Februari, Prabowo Ungkap Arti Mendalam di Baliknya! Luhut mencatat, saat ini Indonesia memiliki 62 gigawatt green energy pipeline, dan sekitar 60 gigawatt hingga 70 gigawatt energi hydropower. Belum lagi potensi energi dari geothermal, solar panel dan lainnya. Nah dengan adanya dana yang ada di Danantara nanti, Luhut bilang, pemerintah tidak perlu melakukan cawe-cawe mencari investasi. “Tinggal bicara teknologi kita bisa investasi. Nah ada (investasi bidang) seaweed juga, kita ada nanti 2,2 juta hektare seaweed,” ungkapnya. Sebelumnya, Luhut mengungkapkan Luhut menyebut sudah membahas Danantara dengan Menteri Energi dan Industri UEA, Suhail Mohammed Al Mazrouei. Menurutnya, UEA memberi perhatian khusus terhadap pengembangan Danantara.