Luhut Bicara Upaya Pengembangan Sektor Timah di Indonesia



KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Indonesia memiliki peluang besar untuk menjadi pemain utama dalam sektor timah global berkat potensi cadangan dan sumber daya yang dimilikinya.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut B. Pandjaitan, menyatakan bahwa pengembangan sektor timah di Indonesia sejauh ini cukup tertinggal dibandingkan dengan komoditas mineral dan batubara lainnya. 

Untuk mengatasi hal ini, pemerintah telah memulai integrasi komoditas timah ke dalam Sistem Informasi Mineral dan Batubara (Simbara).


"Kita agak terlambat memasukkan timah ke dalam Simbara. Masalah ini memang cukup banyak waktu dulu," ungkap Luhut dalam MINDialogue, Kamis (20/6).

Baca Juga: Menakar Prospek Saham Emiten Logam di Tengah Penurunan Harga Komoditas

Luhut menjelaskan bahwa ke depan, penerbitan Izin Usaha Pertambangan (IUP) untuk timah akan ditingkatkan untuk memastikan proses monitoring terhadap produksi dan perizinan dapat berjalan lebih optimal.

Direktur Utama MIND ID, Hendi Prio Santoso, mengatakan bahwa saat ini ada tiga negara yang menjadi pemain utama dalam rantai pasok pertimahan, yaitu China, Peru, dan Indonesia.

"Indonesia memiliki kemampuan besar untuk mempengaruhi alokasi rantai pasok global ini. Indonesia berpotensi menjadi penentu harga (price setter)," ujar Hendi.

Untuk mengoptimalkan peluang ini, Indonesia perlu meningkatkan produksi timahnya agar dapat memenuhi kebutuhan pasar global.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .