Luhut: Dari lubuk hati paling dalam, saya minta maaf dalam penanganan PPKM Darurat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyampaikan maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, jika dalam pelaksanaan PPKM Darurat belum optimal.

"Sebagai koordinator PPKM Jawa dan Bali, dari lubuk hati paling dalam Saya ingin meminta maaf kepada seluruh rakyat Indonesia jika dalam penanganan PPKM Jawa-Bali masih belum optimal," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Sabtu (17/7).

Pihaknya beserta seluruh jajaran baik Menteri dan Kepala Lembaga terkait memastikan akan terus bekerja keras untuk menekan laju penularan virus corona.


Adapun kenaikan kasus saat ini disumbang oleh adanya varian Delta yang memiliki tingkat penularan 7 kali lebih tinggi dibandingkan varian lainnya.

Luhut menegaskan, dalam upaya menyelesaikan pandemi ini terutama menghadapi varian delta, tidak hanya dengan menambah tempat tidur rumah sakit, dokter dan perawat.

Penambahan tenaga kesehatan dan fasilitas isolasi di rumah sakit dinilai sebagai solusi sementara. Meski demikian, penambahan fasilitas rumah sakit terus dilakukan pemerintah.

Baca Juga: Presiden Joko Widodo perintahkan jangan ada stok vaksin corona di fasilitas kesehatan

"Menambah fasilitas Rumah Sakit hanyalah solusi sementara. Solusi permanen adalah menjalankan protokol kesehatan yang ketat dan percepat program vaksinasi yang Bapak Presiden perintahkan berkali-kali agar tercipta herd immunity," ujarnya.

Luhut menambahkan, pihaknya tengah melakukan evaluasi mengenai perlukah adanya perpanjangan PPKM Darurat atau tidak.

Terdapat dua indikator yang digunakan untuk evaluasi pelaksanaan PPKM Darurat, yaitu indikator penambahan kasus terkonfirmasi yang semakin menurun dan Bed Occupancy Rate (BOR) Rumah Sakit semakin baik.

"Kami akan laporkan kepada Bapak Presiden. Saya kira dalam 2 atau 3 hari ke depan kita akan mengumumkan secara resmi," imbuhnya.

Baca Juga: Nasib perpanjangan PPKM Darurat, Luhut: Saya kira 2-3 hari akan diumumkan resmi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto