Luhut: Gejala Omicron Sulit Dibedakan, Segera Testing Bila Alami Flu Meski Ringan



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan menegaskan, pemerintah telah bersiap untuk menghadapi lonjakan kasus Covid-19 akibat varian Omicron.

“Perlu saya tegaskan kembali bahwa pemerintah memastikan sistem kesehatan hari ini sudah cukup siap, saya ulangi, cukup siap dalam menghadapi Omicron ini,” ujarnya, Senin (24/1/2022) seperti yang dikutip dari laman maritim.go.id.

Namun, Luhut menekankan, kedisiplinan masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah merupakan kunci utama dalam menekan laju pandemi.


“Mengingat gejala Omicron yang ringan dan sulit dibedakan dengan batuk dan flu biasa,  pemerintah mengimbau kepada masyarakat untuk segera melakukan testing bila merasakan gejala tersebut," jelas Luhut. 

Dia juga mengimbau kepada masyarakat yang merasakan gejala flu, untuk tidak pergi ke area publik atau melakukan isolasi mandiri jika terdapat gejala ringan seringan apapun.

Baca Juga: Waspada Omicron di Indonesia! Penularan Lokal Mulai Mendominasi Kasus

Catatan saja, kasus Omicron di Indonesia semakin meningkat. Melansir Kompas.com, data Kementerian Kesehatan per Senin (24/1/2022) menunjukkan, sudah ada 1.626 kasus Omicron di Indonesia. 

Sebagai salah satu upaya untuk menekan laju penyebaran Covid-19 akibat Omicron, pemerintah terus mengakselerasi vaksinasi COVID-19 baik vaksinasi primer (dosis satu dan dua) maupun vaksinasi dosis lanjutan atau booster.

“Tingkat vaksinasi umum dan lansia di Jawa-Bali terus kami tingkatkan, sehingga saat ini pada posisi yang tinggi 91 persen untuk dosis satu yang umum, dan 75 persen untuk dosis satu lansia,” ujarnya.

Baca Juga: Jadi Pusat Penyebaran Omicron, Jakarta Berpotensi Masuk PPKM Level 3

Dalam keterangan pers yang disampaikannya usai mengikuti Rapat Terbatas mengenai Evaluasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tersebut, Luhut juga mengungkapkan bahwa laju vaksinasi anak di Jawa-Bali juga meningkat dengan cepat.

“Tingkat vaksinasi dosis satu anak di Jawa Bali telah mencapai 69 persen dan dosis dua sudah mulai meningkat,” ujar Koordinator PPKM Jawa-Bali tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Barratut Taqiyyah Rafie