KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kereta Cepat Jakarta-Bandung resmi beroperasi selama kurang lebih 4 bulan lamanya sejak diresmikan pada Oktober 2023 lalu. Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyinggung bagaimana mulanya kereta cepat ini mendapatkan banyak kritikan dari berbagai pihak hingga saat ini bisa dimanfaatkan oleh publik. "Kalau kita lihat infrastruktur banyak yang kritik misalnya Kereta Cepat Jakarta Bandung tapi sekarang semua orang menikmati," kata Luhut dalam unggahan di instagram-nya, Sabtu (3/2).
Luhut menilai Woosh, sebutan kereta cepat ini, merupakan salah satu keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam menyediakan sarana transportasi meskipun lahir dari banyak kritikan. Baca Juga: Isu Sepi Penumpang, KCIC: Okupansi Whoosh Stabil di Atas 60% Meski begitu, emerintah tatap melanjutkan pembangunan Kereta Cepat untuk menjadi salah satu pilihan angkutan transportasi umum antar daerah. Luhut mengakui Woosh memang masih memiliki kekurangan dalam pelayananya. Menurutnya, hal ini wajar lantaran Woosh juga baru saja beroperasi. "Tentu masih ada kurang sana sini tidak mungkin itu seperti membalikan tangan sendiri,” ujarnya. Diketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung secara resmi beroperasi pada Senin (2/10) tahun 2023 di Stasiun Halim. Pada Februari ini, Whoosh kembali melakukan perubahan tarif dengan menerapkan skema dynamic pricing atau tarif dinamis untuk perjalanan Kereta Cepat Whoosh yang lebih fleksibel. Dengan penggunaan skema baru ini, tarif Whoosh kelas Premium Economy akan berkisar Rp 150.000, Rp 175.000, Rp 200.000, Rp 225.000, hingga Rp 250.000. Manager Corporate Communication KCIC, Emir Monti mengatakan dengan diterapkannya tarif ekonomis ini, KCIC menargetkan kenaikan okupansi menjadi di atas 80% di tahun ini.