Luhut: Potensi cadangan lewat EOR mencapai 1,6 miliar barel



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah melalui Kementerian Kordinator Kemaritiman dan Investasi menginstruksikan sejumlah Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) menyiapkan program Enchanced Oil Recovery (EOR) di 2020 mendatang.

Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Panjaitan mengungkapkan upaya EOR sebagai langkah pemerintah meningkatkan lifting migas nasional. "Lifting kita 700 boepd dan cenderung terus turun, kita punya data potensi 1,6 miliar barel yang bisa EOR," ungkap Luhut di kantornya, Senin (2/12).

Baca Juga: Perbaiki defisit transaksi berjalan, Kemenkeu pilih BUMN untuk diberi PMN khusus


Lebih jauh Luhut menjelaskan, pihaknya meminta KKKS untuk membuat rencana program EOR demi meningkatkan target produksi 1 juta barel dalam beberapa tahun ke depan.

Adapun, tiap KKKS diinstruksikan untuk melakukan identifikasi pada tiap sumur mana saja yang akan diterapkan EOR. Selain itu, KKKS juga diminta menjelaskan mengenai potensi kendala yang dihadapi. "Tanggal 25 Januari mereka akan datang, dan sampaikan juga apa yang harus dilakukan pemerintah," kata Luhut.

Baca Juga: Praktisi Migas Yusak: Investor butuh kepastian hukum, bagi hasil migas harus jelas

Luhut menambahkan, sejauh ini Blok Rokan termasuk salah satu yang turut menjadi fokus pelaksanaan EOR.

Demi melancarkan rencana ini, Luhut bilang dirinya telah menginstruksikan langsung kepada Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati untuk memberikan perhatian serius dan komitmen terhadap pelaksanaan program EOR ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .