Luhut: Stok Batubara untuk Pembangkit Mulai Meningkat



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Upaya pemerintah mengamankan pasokan batubara dalam negeri kini mulai berbuah manis.

Menteri Kordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut B. Pandjaitan mengungkapkan, saat ini stok cadangan batubara berangsur meningkat mencapai 15 hari. "Pertama sudah semua membaik, jumlah hari itu kita sudah bertahap 15 hari, bisa ke 25 hari itu cadangannya," kata Luhut ditemui di Kantornya, Senin (10/1).

Sebelumnya, Luhut memang mengungkapkan masa krisis pasokan batubara pembangkit PLN sudah terlewati. Hal ini disampaikan Luhut pasca rapat yang digelar Kamis (6/1).


Sementara itu, PT PLN (Persero) memastikan tidak ada pemadaman listrik akibat kritis pasokan energi primer. PLN terus berupaya menjaga stabilitas pasokan energi primer khususnya batu bara agar dapat memenuhi standar minimal 20 HOP (hari operasi) untuk seluruh pembangkit PLN maupun IPP usai terbitnya kebijakan strategis Pemerintah yang mengutamakan pemenuhan pasokan energi primer untuk kebutuhan nasional.

Baca Juga: Pak Erik Thohir! Menko Marves Luhut Minta PLN Batubara Segera Bubar

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengungkapkan,  saat ini pasokan batu bara mulai mengalir deras. “Kami mengucapkan terima kasih atas dukungan Bapak Presiden. Beliau turun langsung memberikan arahan yang jelas, berbasis pada filosofi bahwa bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat,” ujar Darmawan dalam keterangan resmi, dikutip Senin (10/1).

Darmawan menjelaskan, untuk jangka pendek strategi PLN adalah upaya menghindari pemadaman. PLN harus memastikan 20 juta MT batu bara untuk membuat ketersediaan batu bara di pembangkit listrik dalam kondisi aman dengan minimal 20 hari operasi di bulan Januari 2022. Jumlah itu terdiri dari, 10,7 juta MT dari kontrak eksisting dan 9,3 juta MT tambahan untuk meningkatkan ketersediaan batu bara ke level aman.

Hingga Rabu (5/1) PLN sudah mendapatkan total kontrak 13,9 juta MT batu bara. Jumlah tersebut terdiri dari 10,7 juta MT kontrak eksisting PLN dan IPP, dan 3,2 juta MT kontrak tambahan. Tambahan pasokan ini akan masuk ke pembangkit PLN secara bertahap. Perseroan pun terus meningkatkan kecepatan dan efektivitas bongkar muat kapal pengangkut batu bara.

"Upaya kami salah satunya adalah memaksimalkan batu bara yang awalnya akan diekspor bisa dikirim ke pembangkit PLN," ungkap dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Handoyo .