Luhut Tawarkan Singapura Kerjasama Investasi CCS dan Budidaya Rumput Laut



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menko Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan, mengungkapkan hasil pembahasan pertemuan dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong, dan Deputi Perdana Menteri Singapura, Menteri Lawrence Wong, di Singapura pada Selasa (23/4).

Dalam kunjungan tersebut, Luhut menyampaikan beberapa peluang kerjasama investasi baru. Pertama, pembentukan Carbon Capture Storage (CCS) lintas batas yang diharapkan memberikan manfaat besar bagi kedua negara dalam membangun industri rendah karbon.

Luhut menjelaskan bahwa langkah ini sejalan dengan kemampuan Indonesia sebagai negara yang diakui sebagai yang tercepat dalam mengembangkan regulasi CCS di kawasan Asia Pasifik. 


Baca Juga: Luhut Ingin Ekspor Indonesia Langsung ke China

Selain itu, Luhut juga mengusulkan kerjasama di sektor pertanian dan blue food, dengan fokus khusus pada pengembangan pertanian rumput laut di Indonesia.

Menurutnya, tawaran kerjasama ini diterima dengan baik oleh Menteri Wong, bahkan Singapura siap melakukan studi awal untuk rencana kerjasama tersebut. 

Luhut juga mengungkapkan minat dan keseriusan Singapura dalam pengembangan Bali sebagai destinasi wisata wellness tourism melalui pembangunan rumah sakit berstandar internasional.

Selain pertemuan dengan kedua pejabat penting tersebut, Luhut juga bertemu dengan Menteri Luar Negeri Singapura, Vivian Balakrishnan, untuk membahas perkembangan hubungan antara Indonesia dan Singapura. Dalam pertemuan ini, keduanya membahas kemajuan hubungan bilateral antara kedua negara.

Baca Juga: Menko Luhut Sebut Indonesia Mendapat Tiga Investasi Baru dari China

Luhut menyatakan bahwa kerjasama yang terbangun antara Indonesia dan Singapura didorong oleh banyaknya potensi kedua negara yang saling melengkapi. 

Dia percaya bahwa jika potensi tersebut dieksplorasi lebih lanjut, akan menciptakan peluang besar tidak hanya bagi kedua negara tetapi juga untuk kawasan Asia Tenggara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Noverius Laoli