Lukisan Van Gogh Sunflower Dilempari Sup Tomat



KONTAN.CO.ID - LONDON. Tiga aktivis Just Stop Oil melemparkan sup ke dua lukisan "Sunflower" karya Vincent van Gogh di Galeri Nasional London pada Jumat (27/9). Beberapa jam setelahnya dua anggota kelompok protes lainnya dipenjara karena melakukan hal yang sama pada tahun 2022.

Para aktivis ini melemparkan sup tomat ke "Sunflower" milik Galeri London, lukisan ini juga telah menjadi sasaran dua tahun lalu. Dan satu lagi ada seri yang dipinjamkan dari Museum Seni Philadelphia untuk pameran sementara.

Galeri Nasional mengatakan tiga orang telah ditangkap dan lukisan-lukisan itu tidak rusak.


Baca Juga: 5 Pelukis Paling Terkenal di Dunia, dari Van Gogh, Da Vinci, hingga Michelangelo

Aksi ini terjadi hanya beberapa jam setelah Phoebe Plummer, 23, dan Anna Holland, 22, dijatuhi hukuman karena melemparkan kaleng sup tomat ke karya seni yang berbasis di London pada bulan Oktober 2022, sebelum menempelkan diri mereka ke dinding di bawah lukisan itu.

Jaksa penuntut mengatakan, sup tersebut menyebabkan kerusakan senilai 10.000 pound (US$ 13.385) pada bingkai pada tahun 2022. Lukisan tersebut berada di balik layar pelindung tidak rusak dan dipajang kembali di hari yang sama.

Plummer dan Holland mengaku tidak bersalah tetapi dinyatakan bersalah setelah diadili di Pengadilan Mahkota Southwark London, tempat Plummer dijatuhi hukuman dua tahun penjara atas tuduhan kerusakan kriminal. Holland dijatuhi hukuman 20 bulan penjara.

Hakim Christopher Hehir memberi tahu Plummer dan Holland: "Kalian berdua tidak punya hak untuk melakukan apa yang kalian lakukan pada 'Bunga Matahari', dan kesombongan kalian dalam berpikir sebaliknya pantas mendapat kecaman paling keras."

Plummer mengatakan ikut serta dalam protes tersebut karena tahu bisa ditangkap dan dipenjara, dengan dijadikan tahanan politik, yang menurut hakim menggelikan dan memanjakan diri sendiri. "Hal itu menyinggung banyak orang di belahan dunia lain yang menderita penganiayaan, pemenjaraan, dan terkadang kematian karena keyakinan mereka," kata Hehir.

Plummer juga dijatuhi hukuman tambahan tiga bulan penjara pada Jumat (27/9), setelah sebelumnya dinyatakan bersalah atas pelanggaran yang relatif baru, yakni mengganggu penggunaan infrastruktur nasional utama.

Vonis hari Jumat dijatuhkan di tengah tindakan keras yang lebih luas terhadap gerakan protes di Inggris dan di seluruh Eropa. Aktivis Just Stop Oil telah menggelar sejumlah protes yang menarik perhatian dalam beberapa tahun terakhir dan lima anggota kelompok tersebut dipenjara pada bulan Juli selama sedikitnya empat tahun karena berkonspirasi untuk memblokir jalan tol M25 London, dalam hukuman terlama yang pernah dijatuhkan untuk protes tanpa kekerasan di Inggris.

Selanjutnya: Ini 5 Cara Memakai Getcontact untuk Blokir Telepon Spam hingga Cek Nama

Menarik Dibaca: Cek Jadwal KRL dari Jogja ke Solo Sabtu-Minggu, 28-29 September 2024

Editor: Avanty Nurdiana