Luncurkan AKSes Next-G, begini perjalanan KSEI tingkatkan perlindungan investor



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) hari ini meluncurkan AKSes Next Generation (AKSes Next-G). Fasilitas ini merupakan pengembangan AKSes yang sebelumnya sudah ada.

Direktur Utama KSEI Friderica Widyasari Dewi mengatakan, AKSes Next-G merupakan perjalanan panjang KSEI yang sebelumnya sudah meluncurkan fasilitas AKSes pada 2009.

"Pengembangan AKSes Next-G merupakan inisiatif KSEI dan salah satu proyek multi-years yang termasuk dalam rencana strategis KSEI jangka panjang," jelasnya dalam launching AKSes Next Generation, di Bursa Efek Indonesia Senin (20/5).


Awal mulanya AKSes dibuat karena ada kasus besar di pasar modal. Friderica menjelaskan setelah kasus tersebut, KSEI berdiskusi dengan SRO bagaimana meningkatkan perlindungan bagi pemodal.

Pada 2009 KSEI pertama kali meluncurkan aplikasi perlindungan pemodal bernama Investor Area yang fiturnya masih sederhana.

Kemudian pada 2011, Investor Area dikembangkan menjadi AKSes. Pengembangan ini dilatarbelakangi oleh kebutuhan dari para investor untuk memantau portofolio investasi di pasar modal Indonesia secara langsung di KSEI.

Melalui fasilitas ini, investor dapat membandingkan laporan yang disampaikan Perusahaan Efek (PE) dan Bank Kustodian (BK) secara berkala dengan data yang tersimpan di KSEI. 

Friderica bilang upaya ini penting untuk memastikan portofolio investasi milik investor sesuai dengan instruksi jual atau bei kepada PE dan BK.

Melihat kebutuhan akan fitur mobile yang populer di 2014, KSEI kembali melakukan penyempurnaan aplikasi dengan co-branding. 

KSEI bekerjasama dengan perbankan untuk mengembangkan fasilitas AKSes melalui infrastruktur e-channel bank. Di antaranya melalui ATM dan internet banking.

Kerjasama Co-Branding Fasilitas AKSes telah mulai dicanangkan KSEI sejak akhir tahun 2013, melalui penjajakan dengan enam Bank Administrator RDN (Rekening Dana Nasabah). 

Kemudian telah berhasil diimplementasikan dengan beberapa bank, salah satunya dengan PT Bank Mandiri Tbk di tahun 2014.

KSEI melihat peluang dari luasnya jaringan perbankan dan mudahnya bagi masyarakat untuk menggunakan ATM, e-banking dan mobile banking diharapkan dapat mendukung pengembangan Fasilitas AKSes agar lebih mudah digunakan oleh masyarakat.

Hingga lima tahun beroperasi, KSEI melihat investor banyak yang belum tertarik. Hingga akhir 2018 jumlah investor yang menggunakan fasilitas AKSes masih kurang dari 12%.

"Kami melakukan introspeksi terhadap fitur ini dengan Forum Group Discussion (FGD), mengundang asosiasi, dan investor untuk mengevaluasi," jelasnya.

Hasil evaluasinya adalah sistem AKSes masih rumit dan panjang. Syarat bisa log in, investor harus memiliki kartu fisik dan pin code yang harus diterima dalam bentuk dokumen.

Akhirnya KSEI menyempurnakan lagi aplikasinya dengan teknologi dan fitur yang lebih advance. Lahirlah AKSes Next-G.

Friderica menjelaskan AKSes Next-G punya fitur lebih menarik dengan memperhatikan penataan halaman utama dan menu. Misalnya pada halaman utama, pengguna fasilitas AKSes dapat melihat data statistik pasar modal dan informasi seputar industri keuangan.

Bagi pengguna yang mau mengakses data yang lebih spesifik tersedia menu 'Pusat Informasi'.

Friderica mengklaim menu tersebut sangat istimewa karena kini data investor per-daerah di Indonesia hingga ke tingkat kota dapat diakses oleh publik. Adapun bagi investor yang memiliki saham-saham tertentu nanti KSEI akan mengirimkan informasi tertentu ke akun investor.

"Ada juga data yang terkonsolidasi dalam bentuk tabel dan grafik yang dikategorikan pada tiap-tiap jenis investasi," jelasnya.

Fasilitas AKSes Next-G ini tidak hanya diperuntukkan bagi investor pasar modal, namun juga bagi stakeholder KSEI lainnya seperti perusahaan efek, bank kustodian, emiten, manajer investasi, dan selling agent. Ke depannya fasilitas AKSes akan terintegrasi dengan sistem lain seperti Emiten Area, ORCHID, dan platform e-proxy dan e-voting.

Friderica menyatakan pembaharuan ini adalah upaya meningkatkan nilai tambah dan transparansi bagi industri. Hal ini juga mencerminkan adanya efisiensi yang berarti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Herlina Kartika Dewi