Luncurkan divisi baru, CNAF menganggarkan Rp 50 Miliar



JAKARTA. Rencana Bank CIMB Niaga mendirikan anak usaha baru di bidang pembiayaan kendaraan roda dua memang gagal. Sebagai gantinya, bank yang mayoritas sahamnya milik investor asal Malaysia ini akan menambah divisi pembiayaan sepeda motor di salah satu anak usahanya, PT CIMB Niaga Auto Finance (CNAF).

Demi memuluskan aksi itu, CNAF sudah menyiapkan belanja modal sebesar Rp 50 miliar. Manajemen CNAF menargetkan, divisi baru itu meluncur di bulan Juni-Juli 2011. Divisi itu akan melayani kredit motor baru asal Jepang seperti Yamaha, Honda, Suzuki dan Kawasaki.

Hingga akhir tahun, CNAF menargetkan penyaluran pembiayaan Rp 200 miliar atau setara dengan 20.000 unit sepeda motor. "Atau dalam satu bulan paling tidak membiayai sekitar 3.000 unit kendaraan," kata Frangkie Natawijaya, Presiden Direktur CNAF, kemarin.


Meskipun hanya divisi, manajemen akan mendirikan cabang-cabang baru guna memasarkan produk baru. Maklum, cabang-cabang yang ada sudah fokus di pembiayaan mobil. "Pembiayaan mobil dan motor memang tidak bisa disamakan, sehingga harus ada kantor cabang tersendiri," tambah Frengkie.

Setidaknya, CNAF akan membangun 10 kantor cabang baru di tahun pertama ini. Sebanyak tujuh kantor tersebar di Pulau Jawa dan tiga di Sumatera. Nilai investasi masing-masing cabang Rp 300 juta-Rp 500 juta. "Potensi pasar pembiayaan motor di dua wilayah ini besar," katanya. Selanjutnya, perusahaan baru akan ekspansi ke daerah lain.

Pemisahan kantor cabang itu juga untuk mendukung rencana di masa mendatang. Ke depan, divisi baru itu akan menjadi multifinance baru. Sekaligus, penebus kegagalan CIMB Niaga mengakuisisi perusahaan pembiayaan karena ketidakcocokan harga.

Menurut Frengkie, cara ini juga bakal lebih hemat dibandingkan membeli perusahaan yang sudah ada. Selain itu, pengeluaran dana bisa dilakukan secara bertahap, sehingga pengaturan cash flow bakal lebih mudah. "Nanti kalau divisi baru ini sudah mapan, kami tinggal mengajukan izin multifinance baru dan menyiapkan permodalan Rp 100 miliar sesuai aturan," terangnya. Targetnya, pemisahan alias spin off itu bisa berlangsung dalam dua tahun mendatang atau pada tahun 2013.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Edy Can