Luncurkan klaster Kelimutu, Astra Land Proyeksi Kinerjanya Tumbuh 10% Tahun Ini



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Astra Land Indonesia menargetkan, tahun ini pertumbuhan kinerja bisa mencapai 10% secara tahunan dibandingkan dengan pencapaian tahun lalu.

Presiden Direktur PT Astra Land Indonesia Wibowo Muljono mengungkapkan, pertumbuhan kinerja ini bisa berasal dari kontribusi penjualan klaster Kelimutu dari Asya Residence yang akan diluncurkan secara resmi pada Oktober 2022 mendatang.

Rencananya, Astra Land membangun lebih dari 250 unit rumah. "Saat ini kinerja mulai ada perbaikan walau belum kembali ke level kinerja tahun 2020," ujarnya pada Kontan, pada Media Gathering Astra Property yang berlangsung di Jakarta, Kamis (23/6).


Ia menguraikan, pada kuartal I 2022 ini kinerja mulai menunjukkan pertumbuhan sekitar 8% hingga 9% dibandingkan dengan kuartal I 2021.

Baca Juga: Pengembang Besar Mulai Mengintip Proyek Properti di Kawasan IKN Nusantara

Pihaknya menjabarkan tahun ini akan menaruh perhatian pada pengembangan residensial, baik tapak maupun apartemen. Adapun pengembangan residensial bersifat mixed used yang akan dikembangkan adalah Asya Residence yang berlokasi di Cakung seluas total 70 hektare. Hingga kini, Astra Land baru mengembangkan sekitar 20 hektar dari total lahan yang ada.

"Selain proyek-proyek pengembangan ini, tentu ada yang lainnya. Namun itu belum bisa kami bukan dan masih menunggu waktunya, kami masih melihat lagi marketnya. Namun salah satunya adalah, kami akan kembali melanjutkan proyek yang ada di daerah Gatot Sudirman yang sempat ter-delay. Nantinya ini akan menjadi apartemen 3 tower," jelas Wibowo kepada Kontan pada kesempatan Media Gathering, Kamis (23/6).

Pihaknya tidak memberikan detail lebih jauh mengenai waktu pengembangan proyek tersebut. Astra Land sendiri akan mendirikan total 2.500 unit rumah pada proyek Asya Residence dan sekitar 4.000 apartemen.

Pihaknya tidak memberikan gambaran mengenai investasi yang disiapkan tahun ini. Adapun pengembangan residensial Astra Property saat ini adalah Anandamaya, Asya Residence dan Arumaya Residence.

Untuk pengembangan Arumaya Residence yang terletak di TB Simatupang ini, Astra Property berencana mengejar pembangunan mixed used yakni mencakup gedung perkantoran, kondominium/apartemen, vila dan townhouse, co-working space, dan ruang ritel.

Menurut Astra Property, lokasi koridor TB Simatupang telah menunjukkan pertumbuhan signifikan terutama dalam hal ketersediaan transportasi publik terintegrasi, dan fasilitas-fasilitas pendukung lainnya.

Proyek mixed used Arumaya berdekatan dengan dua stasiun MRT Jakarta, Lebak Bulus, dan Fatmawati, pintu Tol JORR-S, dan bisa diakses dengan TransJakarta.

Dengan pertimbangan inilah, Astra Property mempercepat realisasi pengembangan mixed use tersebut dan melakukan serah terima 262 unit apartemen Arumaya Residence pada Desember 2022.

Astra Property menambahkan, pengembangan perkantoran dinilai belum menjadi prioritas tahun ini. Astra Land menilai saat ini persaingan masih ketat dan kondisi ini masih akan terjadi hingga 2025 atau 2026.

Dirinya menilai, konsep ruang kantor akan mengalami evolusi ke depannya. Saat ini, Astra Property mengoperasikan ruang perkantoran di Menara Astra dan Samadistra. "Landbank kami masih berada di kawasan Jakarta saja hingga saat ini," ujarnya.

Baca Juga: Serapan Ruang Perkantoran Masih Tertekan, Astra Land Fokus Pengembangan Residensial

Sementara itu, PT Menara Astra mengatakan di semester II tahun ini, pihaknya juga akan mengembangkan pergudangan logistik modern atau modern warehouse yang berjalan bersama LOGOS SE Asia Pte Ltd melalui skema joint venture (JV).

Presiden Direktur PT Menara Astra Djap Tet Fa mengungkapkan saat ini prosesnya sudah mencapai penyelesaian administrasi JV. Seiring dengan proses desain, dan pemilihan lokasi.

"Kami mengincar lokasi masih di sekitar Jabodetabek dengan aksesibilitas strategis dan sangat memadai," tutur Djap Tet Fa.

Astra Property melihat pengembangan modern warehouse ini menjanjikan, selain berpotensi meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional. Peningkatan investasi tersebut terutama didorong oleh pertumbuhan e-commerce yang ditopang oleh pesatnya kemajuan teknologi digital.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Yudho Winarto