KONTAN.CO.ID - Di tengah periode pasang surut kondisi ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh tinggi sebesar 5,3% di tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kesejahteraan masyarakat yang tercermin dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun serta diiringi situasi sosial masyarakat atau pergerakan ekonomi yang membaik pasca pandemi. “Tentu momentum harus dijaga. Terutama pada akses terhadap layanan keuangan inklusif,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam acara Launching Program Mastercard Strive Indonesia, Selasa (4/04). Dengan dukungan dan kerjasama dari segenap stakeholders, keuangan inklusif di Indonesia mengalami peningkatan dari 83,6% di tahun 2021 menjadi 85,1% pada tahun 2022, lebih tinggi dari target tahun 2022 yang sebesar 85%. Sementara itu, target keuangan inklusif untuk tahun 2023 dan 2024 dicanangkan masing-masing sebesar 88% dan 90%.
Luncurkan Mastercard Strive Indonesia, Menko Airlangga Dorong Peningkatan Onboarding
KONTAN.CO.ID - Di tengah periode pasang surut kondisi ekonomi global, pertumbuhan ekonomi Indonesia dapat tumbuh tinggi sebesar 5,3% di tahun 2022. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi tersebut juga diikuti dengan perbaikan kualitas kesejahteraan masyarakat yang tercermin dari tingkat kemiskinan dan pengangguran yang menurun serta diiringi situasi sosial masyarakat atau pergerakan ekonomi yang membaik pasca pandemi. “Tentu momentum harus dijaga. Terutama pada akses terhadap layanan keuangan inklusif,” ujar Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto selaku Ketua Harian Dewan Nasional Keuangan Inklusif (DNKI) dalam acara Launching Program Mastercard Strive Indonesia, Selasa (4/04). Dengan dukungan dan kerjasama dari segenap stakeholders, keuangan inklusif di Indonesia mengalami peningkatan dari 83,6% di tahun 2021 menjadi 85,1% pada tahun 2022, lebih tinggi dari target tahun 2022 yang sebesar 85%. Sementara itu, target keuangan inklusif untuk tahun 2023 dan 2024 dicanangkan masing-masing sebesar 88% dan 90%.