Luncurkan MyAstraLife, Astra Life Incar Nasabah Unitlink Jadi Pengguna



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebagai salah satu upaya optimalisasi digital, PT Asuransi Jiwa Astra (Astra Life) meluncurkan aplikasi digital MyAstraLife. Dengan kehadiran aplikasi tersebut, perusahaan berharap semua pemegang polis produk unitlink Astra Life bisa memanfaatkannya.

Sebagai informasi, per Juni 2022, perusahaan asuransi jiwa milik Astra Grup ini memiliki lebih dari sekitar 3,72 juta tertanggung. Sementara, pemegang polis unitlink-nya berkontribusi sebanyak 70%.

“Kami sebenarnya tidak ada target tertentu, tapi karena kebanyakan polis kita unitlink yang hampir 70%, jadi harapannya semuanya itu bisa memakai aplikasi ini,” ujar Presiden Direktur Astra Life Windawati Tjahjadi, Selasa (16/8).


Memang, salah satu fitur yang ditawarkan dalam aplikasi MyAstraLife ini dinilai bermanfaat bagi pemegang polis unitlink, yaitu fitur MyFundValue. Fitur tersebut memberikan informasi terkait portofolio dari polis unitlink termasuk bisa mengunduh unit statement report-nya.

Menurut Winda, selama ini pengguna unitlink memang dinilai membutuhkan layanan dimana pemegang polis ini bisa melihat status dananya dengan secara berkala. Ditambah, untuk melihat status pembayaran preminya.

Baca Juga: Laba bersih Astra Grup di Sektor Keuangan Naik 36% yoy di Semester I-2022

“Kan kalau di unitlink juga banyak yang melakukan switching untuk fundnya atau melakukan withdrawal sebagian,” imbuhnya.

Hanya saja, Winda menyadari bahwa untuk memperkenalkan aplikasi digital ini memerlukan banyak waktu. Sehingga, setidaknya pemegang polis sudah bisa mencoba menggunakan aplikasi ini untuk sebagai salah satu alternatif untuk mendapatkan layanan Astra Life.

“Supaya kita lebih cepat dalam memberikan pembayaran klaimnya dan juga transaksi lainnya lebih cepat,” ujar Winda.

Terkait klaim, Windy Riswantyo, VP Head of Marketing & Branding Department Astra Life bilang bahwa klaim di kanal digital lebih banyak digunakan oleh pemegang polis asuransi kesehatan. Sementara, untuk klaim asuransi jiwa masih konvensional karena jumlahnya yang besar.

Sementara, dari beberapa pemegang polis yang melakukan klaim secara digital, Windy menyebutkan mayoritas merupakan berasal dari kalangan karyawan yang masuk dalam asuransi kumpulan.

“Kalau kita lihat sih penggunanya cukup di atas 50% karena jauh lebih mudah dan frekuensinya cukup sering,” pungkasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Anna Suci Perwitasari