Luncurkan obat kanker, Indofarma akan distribusi ke 29 cabang



KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten farmasi pelat merah, PT Indofarma Tbk (INAF) menggandeng perusahaan farmasi global, Mylan untuk memperluas portofolio farmasinya dengan meluncurkan obat kanker biosimilar Trastuzumab pertama di dunia. Produk ini akan dipasarkan oleh Indofarma dengan nama Hertaz.

Sebagai informasi, skema kerjasamanya Mylan sebagai pihak produsen obat yang kemudian diimpor ke Indonesia lewat Indofarma. Adapun Indofarma sebagai pihak yang akan mendistribusikan lewat anak usahanya PT Indofarma Global Medika. 

Baca Juga: Antisipasi peredaran makanan ilegal, BPOM tingkatkan pengawasan di daerah


Presiden Direktur Indofarma, Arief Pramuhanto menyatakan di tahap awal pendistribusian, obat ini akan fokus dijual di channel reguler dan rumah sakit swasta melalui 29 cabang distribusi Indofarma Global Medika.  "Tahun ini kami akan fokus penjualan obat kanker ini di wilayah Sumatera, Jawa dan Bali," jelasnya di Jakarta, Selasa (18/2). 

Arief menjelaskan saat ini produk biosimilar Trastuzumab belum menggunakan channel rumah sakit negara lewat Badan Pelaksana Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan karena per 1 April 2018 BPJS tidak lagi menjamin obat kanker payudara Trastuzumab atau Herceptin. 

Arief bilang, awal mula penjualan, Indofarma akan melihat seberapa jauh kinerja sumber daya manusia (SDM) yang ada untuk penetrasi ke pasar. Adapun Arief belum mau blak-blakan soal berapa target penjualannya karena masih tahap awal. 

Meski demikian, Arief menyatakan diluncurkannya obat biosimilar kanker payudara ini sebagai salah satu strategi Indofarma memperbaiki portofolio bisnisnya di segmen farmasi. "Indofarma akan melihat perkembangannya, kalau prospeknya lebih baik, tentu akan (menjajaki) obat kanker lainnya," jelasnya. 

Baca Juga: Indofarma (INAF) gandeng Mylan luncurkan obat biosimilar untuk kanker payudara

Editor: Handoyo .